Hasil studi percontohan ini menunjukkan terdapat perbedaan antara pasien yang menggunakan telemedisin dan tidak, di mana kepatuhan pasien selama masa observasi memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penurunan kadar glukosa darah yang signifikan.
Penggunaan telekonsultasi dinilai dapat meningkatkan kepatuhan pasien sehingga menjadi faktor utama keberhasilan pengelolaan penyakit kronis.
Studi percontohan memiliki dua fase, pertama dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) di bulan Desember 2020, dan kemudian fase kedua diteruskan dengan pengelompokan pada Januari hingga Juni 2021.
Dilakukan di beberapa klinik daerah Bekasi dan Depok dengan peserta yang memiliki rentang usia dari 24 tahun hingga 79 tahun.
Ketua Pengurus Besar IDI, dr Daeng M Faqih SH MH mengatakan, IDI melalui lembaga risetnya senantiasa mendorong kolaborasi dengan seluruh pihak untuk tujuan mewujudkan layanan yang lebih baik untuk pasien.
Untuk itu, IDI sangat mengapresiasi inisiatif Good Doctor yang telah memprakarsai dilakukannya studi percontohan “Layanan Tatalaksana Penyakit Kronis Terintegrasi dan Inovatif”.
Baca juga: Indonesia Posisi Kelima Penderita Diabetes Terbanyak di Dunia
"Dari hasil uji percontohan ini, kami dapat melihat pentingnya peran strategis telemedisin dalam pengelolaan kesehatan. Maka dari itu, kami mendorong telemedisin untuk mendapat dukungan berupa regulasi yang menyeluruh, terutama dalam penanganan penyakit kronis," ujar Daeng Fiqih.
Lebih lanjut, studi percontohan ini merupakan bagian dari komitmen Good Doctor untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Di tengah masa pandemi di mana terjadi peningkatan pada jumlah konsultasi medis hingga 700 persen dan adanya pertumbuhan jumlah pengguna aktif hingga enam kali lipat.
Pengguna aplikasi Good Doctor di Indonesia kini telah mencapai lebih dari 13 juta pengguna dengan layanan yang mencakup lebih dari 100 kota di seluruh Indonesia.
Cakupan luas ini dibangun dalam kurun waktu kurang dari dua tahun sejak aplikasi Good Doctor pertama kali diluncurkan di Indonesia, dan kini telah bermitra dengan lebih dari 4.000 rumah sakit, klinik, apotik dan laboratorium kesehatan di seluruh Indonesia.
Good Doctor percaya layanan kesehatan yang didukung oleh teknologi akan menciptakan akses yang lebih luas dan lebih mudah bagi masyarakat.