News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Apa Itu GERD? Berikut Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut informasi seputar Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), gejala hingga cara pengobatan.

TRIBUNNEWS.COM - Simak informasi seputar Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dalam artikel ini.

GERD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan pencernaan.

Mengutip Mayo Clinic, GERD muncul akibat gangguan pencernaan yang mempengaruhi cincin otot antara kerongkongan dan perut.

Cincin ini disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES).

GERD merupakan suatu kondisi di mana isi yang mengandung asam di perut terus-menerus bocor kembali ke kerongkongan, tabung dari tenggorokan ke perut.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Asam Lambung? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya Bisa Gunakan Lidah Buaya

Baca juga: Tipes, Penyakit yang Serang Saluran Pencernaan, Ketahui Penyebabnya

Banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu.

GERD adalah refluks asam ringan yang terjadi setidaknya dua kali seminggu, atau refluks asam sedang hingga berat yang terjadi setidaknya sekali seminggu.

Kebanyakan orang dapat mengatasi ketidaknyamanan GERD dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan yang dijual bebas.

Tetapi beberapa orang yang menderita GERD memerlukan operasi untuk meredakan gejala.

Lantas, apa gejala penyakit GERD?

Berikut ini beberapa gejala yang dialami ketika seseorang menderita GERD:

- Sensasi terbakar di dada (mulas), biasanya setelah makan, yang mungkin akan memburuk ketika malam hari

- Nyeri dada

- Kesulitan menelan

- Regurgitasi makanan atau cairan asam

- Ada benjolan di tenggorokan

Jika mengalami refluks asam pada malam hari akan merasakan gejala berikut:

- Batuk kronis

- Radang tenggorokan

- Asma baru atau yang memburuk

- Tidur terganggu

Penyebab GERD

Dikutip dari WebMD, istilah "gastroesofageal" mengacu pada lambung dan kerongkongan.

Refluks berarti mengalir kembali atau kembali.

Refluks gastroesofagus adalah ketika apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan.

Dalam pencernaan normal, LES Anda terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut.

Ilustrasi penyakit gastroesophageal reflux disease atau GERD. (dok. Yashoda Hospital)

Kemudian menutup untuk menghentikan makanan dan cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Refluks gastroesofageal terjadi ketika LES lemah, padahal semestinya tidak.

Ini memungkinkan isi lambung mengalir ke kerongkongan.

Cara Pengobatan

Pengobatan GERD bertujuan untuk mengurangi jumlah refluks atau mengurangi kerusakan pada lapisan kerongkongan dari bahan refluks.

Dokter biasanya akan merekomendasikan obat bebas atau resep untuk mengobati gejala.

Berikut obat GERD yang paling umum, dikutip dari Cleveland Clinic:

1. Antasida (memberikan bantuan cepat dengan menetralkan asam lambung) termasuk Tums®, Rolaids®, Mylanta®, Riopan® dan Maalox®.

2. Penghambat reseptor H-2 (yang menurunkan produksi asam) termasuk Tagamet®, Pepcid AC®, Axid AR® dan Zantac®.

3. Inhibitor pompa proton ( penghambat asam yang lebih kuat yang juga membantu menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak) termasuk Prevacid®, Prilosec®, Zegerid®, Nexium®, Protonix®, AcipHex® dan Dexilant®.

4. Baclofen adalah obat resep yang digunakan untuk mengurangi relaksasi sfingter esofagus bagian bawah yang memungkinkan pencucian balik.

Baca juga: 6 Manfaat Kunyit Sebagai Obat Alami, dari Turunkan Risiko Penyakit Jantung hingga Cegah Kanker

Baca juga: Mengenal Penyakit Demam Tifoid dan Cara Pencegahannya

Cara Cegah GERD

1. Mempertahankan berat badan yang sehat.

2. Makan dalam porsi kecil dan sering daripada dalam jumlah besar beberapa kali sehari.

3. Kurangi lemak dengan mengurangi jumlah mentega, minyak, saus salad, saus, daging berlemak dan produk susu penuh lemak seperti krim asam, keju, dan susu murni.

4. Duduk tegak saat makan dan tetap tegak (duduk atau berdiri) selama 45 hingga 60 menit sesudahnya.

5. Hindari makan sebelum tidur. Tunggu setidaknya tiga jam setelah makan untuk pergi tidur.

6. Usahakan untuk tidak mengenakan pakaian yang ketat di area perut. Mereka dapat menekan perut Anda dan mendorong asam ke kerongkongan.

7. Saat tidur, angkat kepala tempat tidur enam hingga delapan inci, menggunakan balok kayu di bawah tiang tempat tidur. Bantal tambahan tidak berfungsi.

8. Berhenti merokok .

9. Penyedia layanan kesehatan bisa meresepkan obat pengurang asam. Pastikan untuk meminumnya sesuai petunjuk.

10. Kurangi makanan pemicu.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait Kesehatan lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini