TRIBUNNEWS.COM - Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan yang menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan atau obsesi yang membuat seseorang melakukan suatu perilaku secara berulang atau kompulsi.
Obsesi dan kompulsi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Penderita OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi mereka, namun hal itu hanya akan meningkatkan tekanan dan kecemasan dalam diri mereka.
Dikutip dari Mayoclinic, penderita OCD akan terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif dengan tujuan meredakan stres dan kecemasan.
Meski ada dorongan untuk mengabaikan pikiran dan dorongan yang mengganggu, kedua hal negatif tersebut terus datang kembali.
OCD sering berpusat di sekitar hal atau tema tertentu, misalnya ketakutan berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman, sehingga mereka akan mencuci tangan secara kompulsif (berulang-ulang) sampai terasa sakit dan pecah-pecah.
Biasanya, OCD diawali dengan gejala kecil yang terlihat normal.
Baca juga: Aktor Aliando Mengidap OCD, Penyakit Apa Sebenarnya Sampai Ia Mengaku Sangat Menderita?
Gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Gangguan obsesif-kompulsif biasanya mencakup obsesi dan kompulsi.
Namun, seseorang mungkin hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsi.
Penderita OCD mungkin tidak menyadari obsesi dan kompulsi yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Berikut ini gejala obsesi dan kompulsi.
1. Gejala Obsesi
Obsesi OCD adalah pikiran, desakan atau gambaran yang berulang, terus-menerus dan tidak diinginkan, yang dapat mengganggu dan menyebabkan penderitaan atau kecemasan.