Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasien Covid-19 dengan komorbid (penyakit penyerta) penyakit ginjal kronis (PGK) memiliki lebih tinggi terhadap fatalitas.
Ahli Ginjal FK UNAIR Prof Djoko Santoso dr SpPD KGH PhD FINASIM menuturkan, sebuah penelitian di Italia melaporkan bahwa kejadian Covid-19 pada pasien PGK 10 kali lebih tinggi dari pada pada populasi umum.
"Sedangkan angka kematian pada pasien PGK dengan Covid-19 juga hampir 10 kali lipat dibanding populasi pasien PGK tanpa Covid-19,” jelasnya.
Dari data Satgas penanganan Covid-19 juga mencatat, pasien PGK memiliki risiko kematian akibat Covid-19 terbesar, yakni 13,7 kali lipat dibanding dengan orang yang tidak memiliki komorbid.
Baca juga: Kelainan Ginjal Pada Anak Bisa Diketahui Bahkan saat Masih Dalam Kandungan
“Bisa dibayangkan beratnya derita para penyintas PGK saat pandemi ini, di mana harus rutin melakukan cuci darah di rumah sakit, sementara justru rumah sakit adalah salah satu tempat yang memiliki resiko tinggi penularan Covid-19,” terangnya.
Diketahui, PGK juga tercatat berada di ranking keempat di antara delapan penyakit katastropis atau penyakit yang membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi dan memiliki komplikasi yang bisa mengancam jiwa.
Selama ini, PGK merupakan salah satu penyakit yang menyedot pembiayaan terbesar oleh BPJS Kesehatan.
Prof Djoko menyebut, kampanye hari ginjal sedunia yang diperingati di minggu kedua bulan Maret setiap tahunnya sejatinya sulit dilakukan terutama di masa pandemi.
Namun ia meminta masyarakat optimis dalam menjaga kesehatan ginjal.
“Kita juga harus tetap berharap agar angka kejadian PGK dapat segera diturunkan dan para pasien PGK dapat mendapat pelayanan kesehatan dengan aman dan berkualitas, baik di masa pandemi saat ini maupun di masa yang akan datang,” katanya.