Pengobatan tersebut juga membutuhkan kepatuhan dan disiplin dari pasien untuk kontrol secara rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan yang diberikan.
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kerusakan hati cukup parah, dokter mungkin akan menganjurkan transplantasi hati.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Langkah utama dalam mencegah hepatitis B adalah melaukan vaksinasi. Maka itu, vaksin hepatitis B menjadi vaksin wajib yang diberikan kepada anak-anak dan diulang secara rutin saat dewasa.
Selain itu, pastikan juga menerapkan pola hidup sehat, hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan melakukan hubungan seks secara aman.
Tidak menggunakan sikat gigi bersama dan pastikan pisau cukur baru diganti bila mencukur rambut di tempat umum.
Kepedulian terhadap bahaya hepatitis B dan berupaya mencegahnya sejak awal adalah kunci keberlangsungan hidup lebih sehat di masa depan.
Hepatitis C
Hepatitis B dan C adalah yang paling berbahaya.
Hepatitis C terjadi akibat infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C memiliki gejala yang hampir sama dengan hepatitis B.
Dilansir dari Ciputra Hospital, gejala akan muncul paling lama 6 bulan setelah terpapar virus.
Hepatitis C yang tidak segera mendapatkan penanganan akan menyebabkan kerusakan hati, kanker hati, sirosis, bahkan hingga meninggal dunia.
Hepatitis B dan C memiliki 2 tahap sejak terinfeksi.
Hepatitis awal atau kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut. Sedangkan, tahap akhir atau hepatitis yang terjadi lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.
Semakin awal hepatitis di diagnosis, maka kemungkinan untuk kronis juga semakin kecil.