Penularan hepatitis C juga tergolong cepat melalui, jarum suntik bekas, hubungan seksual, peralatan cukur yang dipakai bersama, donor darah, transplantasi organ.
Virus hepatitis C tidak dapat menular melalui makanan, minuman, sentuhan, barang sehari-hari (sendok, handuk, pakaian) atau air susu Ibu (ASI).
Penyebab hepatitis C adalah karena infeksi virus hepatitis C (HCV). Infeksi akan menyebar ke tubuh ketika darah terkontaminasi virus.
Metode penyebaran hepatitis C antara lain: terlahir dari Ibu yang menderita hepatitis C kontaminasi alat hemodialisis atau cuci darah akibat teknik sterilisasi yang tidak sesuai protocol, menggunakan obat-obatan terlarang, menggunakan jarum suntik bekas.
Terutama jarum suntik yang telah digunakan oleh penderita hepatitis C, mendapat transfusi darah dari orang yang menderita hepatitis C, berbagi peralatan yang mempunyai risiko kontak darah melalui luka kecil (mikro-trauma) dengan penderita hepatitis C, seperti pisau cukur, atau gunting kuku, melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan penderita
Ciri-ciri seseorang terinfeksi hepatitis C akan tampak setelah 6 bulan. Oleh karena itu, banyak orang yang datang ke dokter dengan kondisi sudah kronis.
Ciri-ciri hepatitis C yang dapat diamati antara lain: mudah mengalami memar di seluruh tubuh, sering mengalami kelelahan, nafsu makan menurun, mengalami perubahan warna kuning pada kulit dan mata, urine berwarna gelap, mengalami pembengkakan di kaki, berat badan mengalami penurunan, mengalami demam beberapa kali, nyeri pada sendi dan perut, merasa gatal di beberapa area kulit, serta penurunan fungsi kognitif.
Hepatitis C selalu dimulai dari tahap akut.
Hepatitis C akut biasanya tidak terdiagnosis karena jarang sekali muncul gejala.
Oleh karena itu, jika muncul ciri-ciri hepatitis C yang mencurigakan. Segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapat penanganan.