TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan kewaspadaan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Diketahui, penyakit tersebut telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.
Penyebabnya juga belum diketahui secara spesifik sejak 15 April 2022.
Diberitakan sebelumnya, jumlah laporan kasus terus bertambah.
Baca juga: Penyakit Hepatitis Akut pada Anak Tak Terkait Long Covid
Baca juga: Para Dokter di AS Dibuat Bingung Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak-anak
Tercatat, lebih dari 170 kasus dilaporkan lebih dari 12 negara semenjak ditetapkannya Hepatitis Akut sebagai KLB oleh WHO.
Di Indonesia, dilaporkan ada tiga pasien dengan dugaan Hepatitis Akut yang telah meninggal dunia.
Tiga pasien tersebut meninggal dalam waktu berbeda dalam rentang waktu dua minggu.
Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, juga memberikan penjelasan terkait pasien yang meninggal dengan dugaan Hepatitis Akut tersebut.
Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan PHBS
Ia mengatakan, berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap tiga kasus yang meninggal dunia datang dari fasilitas kesehatan berbeda.
Ketiga pasien itu, sudah dalam kondisi stadium lanjut ketika datang ke fasilitas kesehatan.
“Tiga kasus datang sudah pada kondisi stadium lanjut. Sehingga, hanya memberikan waktu sedikit bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” ucapnya saat memberikan keterangan pers terkait Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia secara virtual, Kamis (5/5/2022).
Untuk diketahui, penyebab Hepatitis Akut ini belum diketahui.
Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, tetap tenang, dan melakukan tindakan pencegahan selama masa investigasi.
Upaya Mencegah Hepatitis Akut Misterius