Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Dunia kini dikejutkan oleh munculnya wabah baru yakni hepatitis akut yang ditemukan pada anak-anak di banyak negara, padahal pandemi virus corona (Covid-19) belum berakhir.
Lalu apa saja hal yang perlu diwaspadai para orang tua terkait wabah yang diketahui menyerang kelompok usia anak ini?
Kepala Layanan Gastroenterologi, Hepatologi dan Nutrisi di Rumah Sakit Wanita dan Anak (KKH) KK Singapura, Dr Chiou Fang Kuan mengatakan, sebenarnya para orang tua tidak perlu terlalu khawatir.
Kendati demikian, kewaspadaan tentunya diperlukan untuk menghadapi wabah ini, karena kemunculan penyakit ini belum diketahui penyebabnya.
"Para orang tua dan wali tidak perlu khawatir. Sebaliknya, mereka harus waspada terhadap tanda-tanda hepatitis dan meminta informasi kepada pihak medis jika khawatir," kata Dr. Fang Kuan.
Baca juga: Bayi Laki-laki Berusia 10 Bulan di Singapura Menderita Hepatitis Akut
Sementara itu, Dr Nancy Tan dari Klinik Bayi dan Anak SBCC di Mount Elizabeth Novena mengatakan bahwa orang tua harus waspada dan mengetahui tentang apa yang harus diperhatikan.
Namun mereka tidak perlu 'terlalu khawatir', karena jumlah kasusnya tidak tinggi.
Baca juga: Dikaitkan dengan Hepatitis Akut, Dokter: Adenovirus Sering Jadi Penyebab Diare
Pendapat yang sedikit berbeda disampaikan Konsultan Dokter Anak di Thomson Pediatric Centre, Dr Ang Ai Tin.
"Mengingat bahwa ada 4 kematian, termasuk 3 yang dilaporkan di Indonesia dalam wabah global dan 17 kasus memerlukan transplantasi, kasus-kasus tersebut tentu 'menjadi perhatian'," kata Dr Ai Tin.
Kenali Gejala Umumnya
Apa saja gejala umum yang ditimbulkan penyakit ini?
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (8/5/2022), gejalanya memang tidak spesifik dan bisa dianggap termasuk diantaranya sakit perut, diare serta muntah.
"Namun, tanda yang paling penting adalah penyakit kuning (menguningnya bagian putih mata)," kata Dr Tan, yang terlatih dalam Gastroenterologi Anak, Hepatologi, dan Nutrisi.