Dr Fang Kuan menjelaskan bahwa penyebab kasus hepatitis akut global masih belum diketahui pada tahap ini.
Sehingga terlalu dini untuk memastikan apakah vaksinasi rutin di bawah jadwal imunisasi nasional efektif melindungi anak-anak dari jenis hepatitis ini.
Sedangkan Dr Ai Tin menilai vaksin rutin anak tidak memberikan perlindungan terhadap hepatitis akut.
"Karena hepatitis A dan B dalam jadwal vaksinasi melindungi terhadap virus A dan B secara khusus," kata Dr Ai Tin.
Apa yang harus dilakukan para orang tua saat anaknya terkena penyakit ini?
Dr Tan mengimbau para orang tua untuk langsung menemui dokter, jika menemukan anaknya dalam kondisi tidak sehat atau menunjukkan gejala hepatitis akut.
"Penyajian hepatitis mungkin tidak jelas (awalnya), jadi selalu disarankan untuk pergi ke dokter jika kondisi anak tidak membaik pada 48 hingga 72 jam setelah konsultasi, atau bisa juga datang lebih awal jika kondisinya memburuk," tegas Dr Tan.
Menurut Dr Fang Kuang, tes darah dapat dilakukan untuk mencari kemungkinan terjadinya peradangan hati, dan sampel itu dapat dikirim untuk mendeteksi keberadaan adenovirus dan infeksi lainnya.
"Pengobatan sebagian besar dapat mendukung. Ini difokuskan terutama pada pemantauan dan pengobatan komplikasi penyakit hati, dan penyelidikan serta pengelolaan penyebab yang mendasarinya jika memungkinkan," kata Dr Fang Kuan.
Pada sebagian kecil pasien, hepatitis akut dapat menyebabkan gagal hati yang parah dan mendadak, kondisi ini kemungkinan akan memerlukan transplantasi organ.