TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin turut menanggapi adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.
Budi menegaskan, penyakit mulut dan kuku hanya menyerang hewan.
Sehingga dapat dipastikan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak akan menular ke manusia.
"Kami berdiskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia."
Baca juga: Geger Penyakit Mulut dan Kuku Jangkiti Ternak, Warga Panik 30 Sapi di Aceh Tamiang Mati
"Seperti Virus SARS-CoV-2 itu loncat dari kelelawar ke manusia, Flu Babi itu loncat dari Babi ke manusia, Flu Burung itu dari Burung ke manusia virusnya," kata Budi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (11/5/2022).
Lebih lanjut Budi menuturkan, penyakit mulut dan kuku ini menyerang hewan yang berkuku genap, di antaranya seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Oleh karena itu Budi meminta warga untuk tidak khawatir akan tertular penyakit mulut dan kuku pada hewan ini.
"Khusus untuk virus mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku genap. Sangat jarang yang meloncat ke manusia jadi tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Baca juga: Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak, Presiden Minta Jajarannya Bentuk Satgas
Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak berbahaya untuk manusia.
Namun Syahrul mengimbau warga untuk tidak mengonsumsi hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku.
"Tidak berbahaya bagi manusia. Ya jangan dikonsumsi, (hewan) yang sakit," kata Syahrul.
Menurut Syahrul, pihaknya masih belum memutuskan untuk melakukan pemusnahan hewan yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku.
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Tidak Menular ke Manusia, Ini Gejala PMK dan Pencegahannya
Melainkan mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan pada hewan ternak yang terinfeksi.
"Untuk sementara agenda kita belim sampai pemusnahan. Karena kita masih sepakat mengatasinya dengan cara menyuntikkan obat-obatan," terang Syahrul.
Baca juga: Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Jokowi Minta Mentan Terapkan Lockdown Zonasi