Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Hanifah Oswari, SpA(K) mengatakan, transplantasi hati pada anak akibat hepatitis akut merupakan proses yang rumit.
"Kita mempersiapkannya sangat cepat, melibatkan laboratorium, pemeriksaan radiologi yang cepat, bioksi hasilnya satu hari selesai. Juga persiapan dikamar operasi harus sangat cepat. Itulah mengapa bukan hal yang mudah kita bisa melakukan ini operasi ini. Tapi di RSCM sudah mempersiapkan itu," ujarnya dalam konferensi pers Selasa (17/5/2022).
Ia memaparkan, jika transplantasi hati yang bukan akut maka persiapan memakan waktu satu bulan. Sementara keadaan darurat, persiapan dilakukan dalam hitungan hari.
Adapun persiapan yang dilakukan mulai dari peralatan, ruang operasi, pendonor organ hati, dan pendukung lain seperti laboratorium dan pemeriksaan radiologi.
Serta tim dokter dan ahli yang diterjunkan harus lengkap. Mulai dari dokter spesialis anak, penyakit dalam, maupun dokter bedah, serta ahli di dari luar negeri.
"Kalau itu bukan kasus akut kita punya waktu satu bulan untuk persiapkan. Tapi kalau dalam akut ini, ada beberapa hal berbeda, kita hitung dalam hitungan hari," ujarnya yang juga anggota IDAI ini.
Karena itulah, tansplantasi hati di Indonesia baru bisa dilakukan di dua RS yakni RSCM Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito di DIY. Sementara bagi pasien di daerah harus dilakukan transfer.
Baca juga: Mengeluh Sakit di Perut, Orangtua Ungkap Kondisi Terakhir Anaknya Diduga Terinfeksi Hepatitis Akut
"Perlu transfer dan transfernya lama itu bisa dampaknya tidak bisa ditransplantasi. Ini faktor yng menjadi penyulit transpanlantasi emergency ini bukan hal mudah kita lakukan. Tapi tim transplantasi RSCM sudah bersiap-siap melakukan itu," imbuh dokter Hanifah.