TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kemunculan penyakit akibat Virus Hendra di tengah Covid-19 dikhawatirkan menjadi pandemi.
Walaupun faktanya, penyakit tersebut jarang ditemukan pada manusia.
Namun angka kematian atau case fatality rate (CFR) yang terjadi tergolong tinggi yakni pada kisaran 50 persen.
Untuk itu Epidemiolog Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani SSi MSi Phd membeberkan sejumlah saran dalam mencegah penularan virus Hendra.
Penularan virus Hendra ke manusia diawali dari reservoir alami virus yakni kelelawar yang menginfeksi kuda.
“Kotoran atau urine kelelawar yang jatuh pada rumput makanan kuda dapat menyebabkan kuda terinfeksi virus Hendra. Manusia dapat terinfeksi virus ini bila terpapar cairan atau droplet dari kuda yang terinfeksi virus Hendra,” kata dalam keterangan tertulis, Senin (30/5/2022).
Laura mengatakan, penularan virus dari kuda ke manusia lebih mudah ketimbang kelelawar ke manusia.
Hal ini disebabkan, kuda dan manusia sama-sama makhluk mamalia. Karena telah diketahui penyebabnya, maka upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh.
"Juga khususnya kepada orang-orang yang memiliki kontak langsung kepada hewan ternak seperti kuda, harus menjaga higienitas dan sanitasi lingkungan hewan ternak," imbuhnya.
Baca juga: Lima Fakta soal Virus Hendra, Berasal dari Hewan hingga Belum Ditemukan Vaksin dan Obatnya
Mencuci tangan sebelum makan dan tidak menyentuh T-Zone di wajah juga menjadi upaya preventif yang diharapkan dapat dibiasakan.
Sejauh ini menurut Laura, vaksin dari Virus Hendra memang sudah ditemukan, namun hanya terbatas pada hewan. Untuk itu, optimalisasi dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi untuk menghindari penyebaran virus Hendra.
Kendati belum ditemukan kasus di Indonesia, Laura menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan mulai meningkatkan kebersihan diri.
“Saat itu ditemukan kematian kuda dan manusia akibat virus ini. Setelah diselidiki lebih lanjut, virus Hendra bersifat zoonosis yang artinya bisa berpindah dari hewan ke hewan, maupun hewan ke manusia,” jelasnya.