Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar epidemiologi Griffith University Dicky Budiman memaparkan update data terbaru klinik pasien Mongkeypox di Eropa.
Salah satu data mengemukakan adanya keluhan di saluran pernapasan atas. Termasuk di rongga mulut, ditemukan perlukaan yang akhirnya membuat pasien sulit menelan makan atau minuman.
"Salah satu pesan penting yang saat ini ingin saya sampaikan adalah artinya ada potensi penularan yang bisa terjadi dari droplet. Atau percikan dari pasien ini," ungkap Dicky pada Tribunnews, Selasa (31/5/2022).
Karena itu, hal yang penting dilakukan adalah memakai masker. Tujuannya untuk menghindari penularan Mongkeypox. Karena ada potensi penularan dari saluran nafas bagian atas.
Selain itu, penting juga untuk membiasakan mencuci tangan jika ada kontak dengan orang lain. Kebiasaan berbagi makanan perlu dihindari saat ini.
Baca juga: Thailand Laporkan Kasus Pertama Monkeypox, Penumpang yang Transit dari Eropa Disebut Alami Gejala
"Sekali lagi update terkahir juga tidak menjadi pandemik baru. Tapi berpotensi menjadi epidemi jelas ada. Dan apakah masuk Indonesia, sangat jelas juga. Tentu kita harus siap dengan lakukan deteksi dini," kata Dicky lagi.
Baca juga: 9 Kasus Kematian Akibat Monkeypox Tercatat di Kongo pada 2022
Dicky juga menekankan perlunya menerapkan perilaku hidup yang lebih bersih. Serta menjaga tubuh tetap sehat, hal itu menjadi penting untuk dilakukan.
Dia juga menyarankan agar melakukan penyiapan vaksin. Walau saat ini tidak dibutuhkan dalam jumlah besar, tapi setidaknya diperlukan skenario persiapan.