Dalam perkembangannya vaksin Nusantara menuai kontroversi hingga akhirnya 'macet' di uji klinis fase 2.
Sementara banyak kasus kesehatan akibat inflamasi pasca covid yang berhasil disembuhkan usai di Vaksin Nusantara seperti yang dialami Vanessa, gadis yang terkena autoimun; Yeferi Sutanto yang menderita kelumpuhan usai divaksin konvesional dan sembuh usai di Vaksin Nusantara.
INILAH KONDISI VANESSA SETELAH 2 BULAN DISUNTIK VAKSIN NUSANTARA
Kesehatan Vanessa (13), gadis remaja penderita autoimun yang sembuh usai mendapat Vaksin Nusantara dari dokter Terawan Agus Putranto kondisinya semakin membaik.
Bahkan, saat ini Vanessa sudah menjalankan aktivitas seperti biasa.
"Vanessa baru saja menyelesaikan ujian semesternya dan saat ini sedang mengejar ujian pra semester yang ketinggalan," ujar orangtua Vanessa, Togi ketika ditemui di RSPAD Jakarta, beberapa waktu.
Bersama orangtuanya, Vanessa kembali ke RSPAD untuk melakukan kontrol rutin. Pasalnya, kesembuhan Vanessa menjadi perhatian dan penelitian Tim Vaksin Nusantara gagasan Profesor Terawan Agus Putranto.
Menurut Peneliti Utama Vaksin Nusantara, Kolonel dr. Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM, secara medis kondisi Vanessa baik. Hasil Laboratorium terakhir menunjukkan hampir semua parameter normal.
"Setelah ini Vannesa akan dipantau satu bulan sekali," kata dr Jonny ketika menemui Vanessa.
Ditambahkan dr Jonny, penelitian pemakaian Vaksin Nusantara untuk pasien autoimun, terutama SLE protokolnya sedang disempurnakan agar mendapat ethical approval.
Diketahui sebelumnya, Vanessa sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit. Awalnya, dia dinyatakan terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Saat dirawat terakhir, Vanessa dinyatakan menderita autoimun setelah sebelumnya didiagnosa sakit inflamasi pasca-Covid-19.
Kisah perawatan Vanessa itu dibagikan ke redaksi Askara beberapa waktu yang lalu, Jumat (15/4).
Pihak keluarga kemudian berinisiatif menceritakan ikhwal penyakit Vanessa ke dokter Terawan Agus Putranto. Atas saran dokter Terawan, Vanessa dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto.