TRIBUNNEWS.COM - Vitiligo adalah kondisi kulit yang mengalami bercak putih pucat dan berlangsung jangka panjang.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya melanin, yang merupakan pigmen pada kulit.
Tidak jelas persis mengapa melanin menghilang dari area kulit yang terkena.
Vitiligo dapat mempengaruhi area kulit mana pun, dikutip dari MayoClinic.
Biasanya, vitiligo terjadi pada wajah, leher dan tangan, dan pada lipatan kulit.
Lantas, siapa saja yang berpotensi terkena Vitiligo?
Baca juga: Pemerintah Ingatkan Pentingnya Optimalisasi Layanan Kesehatan dengan Menerapkan BLUD
Pemicu Vitiligo secara Umum
Menurut NHS, orang yang terkena vitigo kemungkinan dapat dipicu oleh faktor-faktor berikut ini:
1. Seseorang yang terkena stres, seperti persalinan;
2. Kerusakan kulit, seperti terbakar sinar matahari;
3. Vitiligo segmental (tipe yang kurang umum) diduga disebabkan oleh bahan kimia yang dilepaskan dari ujung saraf di kulit.
Bahan kimia ini beracun bagi sel-sel kulit melanosit.
4. Memiliki anggota keluarga yang terkena Vitiligo.
5. Ada riwayat keluarga dengan kondisi autoimun lainnya – misalnya, jika salah satu orang tuanya menderita anemia pernisiosa (kondisi autoimun yang memengaruhi perut);
6. Penderita memiliki kondisi autoimun lain;
7. Penderita menderita melanoma (sejenis kanker kulit) atau limfoma non-Hodgkin (kanker sistem limfatik);
8. Penderita memiliki perubahan tertentu pada gen yang diketahui terkait dengan vitiligo non-segmental;
9. Neurokimia.
Vitiligo tidak disebabkan oleh infeksi, sehingga seseorang tidak dapat tertular dari orang lain yang mengidapnya.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Siapkan Dua Laboratorium untuk Deteksi Dini Monkeypox
Gejala Vitiligo meliputi:
- Hilangnya warna kulit secara merata, yang biasanya pertama kali muncul di tangan, wajah, dan area di sekitar bukaan tubuh dan alat kelamin;
- Pemutihan dini atau uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis atau janggut;
- Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir);
- Vitiligo dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi biasanya muncul sebelum usia 30 tahun.
Kondisi Penderita Vitiligo
Vitiligo terkadang dapat berkembang di sekitar akar rambut, seperti di kulit kepala.
Kurangnya melanin di kulit, dapat mengubah rambut di daerah yang terkena menjadi putih atau abu-abu.
Vitiligo sering ditandai dengan munculnya bercak pucat pada kulit yang berangsur-angsur berubah menjadi benar-benar putih.
Bagian tengahnya mungkin berwarna putih, dengan kulit yang lebih pucat di sekitarnya.
Jika ada pembuluh darah di bawah kulit, bercak mungkin sedikit merah muda, bukan putih.
Tepi vitiligo mungkin halus atau tidak beraturan.
Bentuk vitiligo terkadang merah dan meradang, atau ada perubahan warna kecoklatan (hiperpigmentasi).
Baca juga: Kementerian Kesehatan Tegaskan Kasus Cacar Monyet atau Monkeypox Belum Ada di Indonesia
Vitiligo tidak menyebabkan ketidaknyamanan pada kulit, seperti kekeringan, namun bercaknya dapat terasa gatal.
Kondisinya bervariasi dari orang ke orang.
Beberapa orang hanya mendapatkan beberapa bercak putih kecil, tetapi yang lain mendapatkan bercak putih yang lebih besar yang bergabung di area kulit yang luas.
Tidak ada cara untuk memprediksi seberapa banyak kulit akan terpengaruh. Bercak putih biasanya permanen.
Jenis-jenis vitiligo
1. Vitiligo non-segmental
Pada vitiligo non-segmental (juga disebut vitiligo bilateral atau umum), gejalanya sering muncul di kedua sisi tubuh adalah bercak putih simetris.
2. Vitiligo segmental
Dalam kasus yang jarang terjadi, vitiligo mungkin mempengaruhi seluruh tubuh penderita.
Ini dikenal sebagai vitiligo universal atau lengkap.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Vitiligo