News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Ibu Perjuangankan Ganja Medis untuk Obat karena Anaknya Celebral Palsy, Gangguan Apakah Itu?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang ibu melakukan aksi membawa poster yang bertuliskan membutuhkan ganja medis ketika CPF di Bundaran HI, Jakarta Pusat.Viral Ibu Perjuangankan Ganja Medis untuk Obat karena Anaknya Celebral Palsy, Gangguan Apakah Itu?

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Unggahan penyanyi Andien menjadi viral. Ia menggunggah foto seorang ibu yang menyuarakan kebutuhan ganja untuk pengobatan anaknya yang mengalami Celebral Palsy.

“Tadi di CFD ketemu seorang Ibu yang lagi bareng anaknya (sepertinya ABK) bawa poster yang menurutku berani banget, pas aku deketin beliau nangis,” tulis Andien melalui akun twitter pribadinya.

Baca juga: Ganja untuk Kebutuhan Medis Dilarang Penggunaannya di AS

“Ternyata namanya Ibu Santi. Anaknya, Pika mengidap Cerebral Palsy. Kondisi kelainan otak yang sulit diobati, dan treatment yang paling efektifnya pake terapi minyak biji ganja/CBD oil,” sambungnya dalam cuitan lainnya.

Unggahan tersebut menyita perhatian netizen dan merasa haru karena perjuangan ibu untuk kesembuhan anaknya.

Lantas apa itu Celebral Palsy dan faktor risikonya?

Divisi Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP DR Sardjito Yogyakarta Agung Triono SpAK menerangkan, cerebral palsy merupakan kumpulan gejala kelainan perkembangan motorik dan postur tubuh yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak sejak dalam kandungan atau di masa kanak-kanak.

Cerebral palsy dibagi atas 4 tipe yaitu spastik, atetoid, ataksia, dan campuran. Sekitar 70 persen - 80 persen kasus cerebral palsy adalah tipe spastik (kaku). Di negara maju, prevalensi cerebral palsy dilaporkan sebesar 2-2,5 kasus per 1.000 kelahiran hidup sedangkan di negara berkembang berkisar 5,6 kasus per 1.000 kelahiran hidup.

Baca juga: Anak Celebral Palsy Rentan Terkena Covid-19, Ini Cara Pencegahannya

"Banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko cerebral palsy mulai dari periode prenatal, perinatal, dan postnatal," kata dia dikutip dari laman RS Sardjito.

Periode prenatal adalah masa sebelum anak lahir, kelainan yang menyebabkan cerebral palsy seperti kelainan genetik, infeksi dalam kandungan, seperti infeksi toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes (TORCH).

Lalu, periode perinatal adalah periode sekitar proses persalinan, kelainan yang menyebabkan cerebral palsy seperti berat badan lahir rendah, hipoksia, asfiksia, kuning (icterus) dan kelahiran prematur.

Periode pascanatal adalah periode setelah kelahiran anak, kelainan yang menyebabkan cerebral palsy seperti perdarahan otak, trauma kepala, hipoksia-iskemia, ensefalitis, dan meningitis.

Penanganan Cerebral Palsy

Penanganan cerebral palsy memerlukan kerjasama tim yang baik antara dokter saraf anak, psikiater, dokter mata, dokter THT, ahli bedah ortopedi, psikolog, fisioterapi, occupational therapist, pekerja sosial, guru sekolah luar biasa, dan orang tua penderita.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini