TRIBUNNEWS.COM - Mental Health atau kesehatan mental ini bukanlah suatu hal yang dapat disepelekan.

Kondisi mental Health atau kesehatan mental seseorang ini dapat berperngaruh besar bagi sekitarnya.

Dikutip dari metalhealthfoundation.org, mental health adalah sitilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan mental seseorang.

Umumnya mental health ini dapat mempengaruhi suasana hati, pemikiran hingga perilaku seseorang.

Berikut beberapa penyakit mental yang sudah umum terjadi:

- Gangguan mood (depresi, gangguan bipolar, dan lain sebagainya.)

- Gangguan psikotik (skizofrenia, gangguan skizoafektif, dan lain sebagainya)

- Gangguan kecemasan (gangguan kecemasan umum, gangguan stres pasca-trauma, fobia, dan lain sebagainya).

Baca juga: Kabar Marshanda Hilang Ditanggapi Sinis Beberapa Netizen, Sahabat Geram, Singgung Isu Mental Health

Periksa Mental Health Anda melalui cara berikut ini, dikutip dari webmd.com:

1. Pemeriksaan Fisik

Terkadang penyakit fisik dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan penyakit mental. 

Pemeriksaan fisik berguna untuk menemukan apakah sesuatu yang lain pada kesehatan kita.

2. Tes Laboratorium

Jika ada sesuatu yang janggal, dokter pasti akan menyuruh pasiennya untuk melakukan tes laboratorium.

Tes laboratorium seperti cek darah, tes urin, pemindaian otak, atau tes lain dapat mengetahui lebih jelas tentang kondisi kesehatan Anda.

3. Cek Riwayat Kesehatan Jiwa

Dokter akan mengajukan pertanyaan, untuk mengecek kesehatan mental Anda.

Masalah mental health Anda juga dapat ditelusuri dari riwayat masalah kesehatan mental yang terjadi pada keluarga Anda.

Baca juga: 6 Tips Menjaga Mental Health Menurut UNICEF

4. Pengalaman Pribadi

Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan tentang gaya hidup atau riwayat pribadi Anda.

Dari pengalaman yang Anda sampaikan, nantinya dokter akan menganalisa keadaan Anda.

5. Evaluasi Mental

Anda akan menjawab pertanyaan tentang pikiran, perasaan, dan perilaku Anda.

 Anda mungkin ditanya tentang gejala Anda secara lebih rinci, seperti bagaimana gejala itu memengaruhi kehidupan Anda sehari-hari, apa yang membuatnya lebih baik atau lebih buruk, dan apakah dan bagaimana Anda mencoba mengelolanya sendiri.

6. Evaluasi Kognitif

Dokter juga akan melakukan evaluasi kognitif untuk mengukur seberapa jauh pikiran kita dalam berpikir jernih atau mengingat suatu informasi.

Penalaran Anda akan diukur melalui pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh dokter.

Baca juga: Apa Penyebab Gangguan Mental Health? Riwayat Trauma hingga Perasaan Kesepian Bisa Jadi Pemicu

Tanda Orang yang Memiliki Gangguan Mental Health, Dikutip dari mentalhealth.gov:

- Makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit

- Menarik diri dari orang-orang dan aktivitas biasa

- Memiliki energi rendah atau tidak ada

- Merasa mati rasa atau seperti tidak ada artinya

- Memiliki rasa sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan

- Merasa tidak berdaya atau putus asa

- Merokok, minum, atau menggunakan narkoba lebih dari biasanya

- Merasa luar biasa bingung, pelupa, gelisah, marah, kesal, khawatir, atau takut

- Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman

- Mengalami perubahan suasana hati yang parah yang menyebabkan masalah dalam hubungan

- Memiliki pikiran dan ingatan yang gigih yang tidak bisa Anda hilangkan dari kepala Anda

- Mendengar suara atau mempercayai hal-hal yang tidak benar

- Berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain

- Ketidakmampuan untuk melakukan tugas sehari-hari seperti merawat anak-anak Anda atau pergi bekerja atau sekolah.

Baca juga: Penyakit Baru dari Interaksi Manusia-Hewan, Wamenkes Dorong One Health Cegah Outbreak di Masa Depan

Cara menjaga kesehatan mental agar tetap positif:

- Berinteraksi dengan orang lain

- Bekerja secara produktif

- Berpikiran positif

- Fisik selalu aktif

- Membantu orang lain

- Tidur yang cukup

- Mengembangkan keterampilan mengatasi

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Mental Health