Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tubuh sangat membutuhkan cairan. Jika kekurangan cairan, tubuh tidak akan bekerja dengan semestinya.
Cairan air yang dibutuhkan bisa didapatkan dari minuman maupun makanan. Dari 100 persen kebutuhan cairan, 80 persen berasal dari minuman.
Sedangkan 20 persen sisanya bersumber dari makanan. Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
Misalnya, seseorang memakan sayur Brokoli. Maka 90 persen dari berat brokoli merupakan air.
Cairan yang di dalam brokoli, 20 persen bisa dimasukkan ke dalam indeks tubuh kita.
Untuk mencukupi kebutuhan cairan, seringkali muncul slogan setiap orang harus mengonsumsi delapan gelas sehari. Atau minimal, dua liter sehari.
Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda.
Baca juga: Jangan Sampai Dehidrasi, Begini Cara Mengetahui Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa
"Baik makan dan minum. Kebutuhan cairan pada setiap orang berbeda. Tergantung pada jenis kelamin, berat badan, umur, cuaca, aktivitas fisik, status kesehatan dan lain-lain," ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, Jumat (22/7/2022).
Dr Santi pun mengungkapkan jika orang yang memiliki berat badan lebih besar, butuh cairan lebih banyak.
Sedangkan orang yang melakukan aktivitas fisik lebih intens, butuh cairan lebih banyak, sehingga tidak bisa dikatakan minum gelas itu harus 8 gelas sehari atau 1,5 liter.
"Itu tidak bisa dipukul rata. Tergantung faktor tadi. Kalau ditanya berapa banyak, sulit ditentukan. Faktor kesehatan juga berpengaruh," kata dr Santi lagi.
Baca juga: Benarkah Rutin Minum Air Dingin Bantu Turunkan Berat Badan? Dokter Beri Penjelasan
Contoh saja, orang yang memiliki sakit ginjal, ada beberapa pasien yang diminta untuk banyak minum atau sedikit minum.
Pada penyakit jantung, kata dr Santi ada yang diminta membatasi minum.
"Tapi jika penyakit infeksi saluran kemih, atau asam urat berlebih dalam darah, diminta untuk banyak minum," katanya lagi.
Oleh karena itu untuk mencukupi kebutuhan cairan tidak bisa dipukul rata. Untuk menentukan takaran cairan minum harus dilihat dari kondisi tubuh seseorang.