News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Obat yang Bisa Jadi Harapan Baru Bagi Penderita Penyakit Asam Lambung

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyakit gastroesophageal reflux disease atau GERD.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung masih menjadi persoalan serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Hingga kini memang belum ada data yang tepat mengenai kasus GERD ini tetapi dari hospital base yang dapat ditelusuri ada sekitar 20 persen dari total pasien yang datang ke Departemen Ilmu Penyakit Dalam menyampaikan keluhan gejala GERD dari ringan hingga parah.  

GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam) yang dipicu melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan.

Gangguan kesehatan ini dapat disembuhkan atau dikurangi dengan menghambat sekresi asam lambung sedangkan untuk penghambat sekresi asam lambung, PPI, yang muncul pada akhir tahun 80-an, paling banyak digunakan hingga saat ini.

Melihat kondisi ini membuat Daewoong Pharmaceutical, awal bulan Juli 2022 meluncurkan obat GERD yang dikembangkan sendiri dengan API Fexuprazan (Fexuprazan hidroklorida) di Korea yang diharapkan mampu meningkatkan ekspektasi di pasar global untuk obat baru terbaik di kelasnya untuk pengobatan GERD.

Baca juga: Redakan Sakit Maag dan Asam Lambung Naik dengan Hufamag Plus

Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan, pihaknya menghadirkan obat ini karena secara global jumlah pasien GERD meningkat apalagi nilai pasar obat anti-maag global cukup menggiurkan.

"Data Target Addressable Market (TAM), perusahaan riset pasar global, pasar obat anti-maag global mencapai Rp 237,8 triliun, dan banyak pasien di seluruh dunia menderita penyakit ini," kata Sengho Jeon dalam keterangannya, Minggu (24/7/2022).

Sejauh ini, kata Sengho Jeon, pihaknya telah menandatangani kontrak ekspor teknologi senilai Rp 12,6 triliun ke 15 negara di dunia antara lain Cina, Amerika Serikat, dan Brasil serta telah menyerahkan NDA ke 8 negara antara lain Indonesia, Chile, dan Thailand.

Daewoong Pharmaceutical terus membahas ekspor teknologi tambahan dengan tujuan merilis Fexuprazan di 10 negara pada tahun 2025 dan 100 negara pada tahun 2030.

"Kami mendorong obat Fexuprazan (API) sebagai pengobatan GERD global melalui paten bahan jangka panjang yang berlangsung hingga setidaknya sampai tahun 2036,' katanya.

Perusahaan itu juga telah mengajukan NDA ke Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) pada bulan Februari untuk rilis pasar Fexuprazan (API) di Indonesia, yang saat ini dalam proses peninjauan.

"Setelah mendapatkan persetujuan NDA bisa dilajutkan dengan merilis ke pasar di Indonesia pada awal tahun depan dan diharapkan akan menjadi pilihan pengobatan dengan efek yang luar biasa untuk pasien GERD di Indonesia," katanya.

Fexuprazan (API) adalah agen Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) yang memperbaiki kekurangan agen proton pump inhibitor (PPI) yang sudah ada, yang paling umum digunakan untuk pengobatan GERD.

Pengobatan ini langsung menggabungkan dengan pompa proton tanpa aktivasi oleh asam lambung, dengan cepat dan stabil menekan sekresi asam lambung.

“Setelah peluncuran obat baru yang dikembangkan sendiri oleh Daewoong Pharmaceutical di Korea, Fexuprazan akan segera dirilis di Indonesia, untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien GERD dan berdasarkan efikasi dan kenyamanan penggunaannya, Fexuprazan akan memimpin pasar obat GERD global,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini