Namun jika sebaliknya kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik karena empty sella syndrom (ESS), maka pengobatan yang akan dijalani adalah mengobati kadar hormon abnormal, tergantung pada hormon mana yang terpengaruh.
Kemudian juga saat empty sella syndrom (ESS) menyebabkan cairan serebrospinal atau cairan yang berfungsi untuk melindungi otak bocor dari hidung, maka mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki sella tursika atau cekungan berbentuk sadel pada tulang sphenoid yang berlokasi di tengah fossa kranial terletak pada permukaan intrakranial dari tengkorak kepala.
Gejala
Empty Sella Syndrome memiliki beberapa gejala, yakni:
1. Masalah Ereksi
2. Sakit Kepala
3. Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi
4. Turunnya libido atau penurunan keinginan untuk berhubungan seks
5. Mudah lelah atau memiliki sedikit energi
6. Keluarnya puting susu.
Gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan, hingga mudah lelah.