TRIBUNNEWS.COM - Virus monkeypox atau cacar monyet telah menyebar di sejumlah negara.
Telah terjadi penularan cacar monyet dalam skala besar.
Di tahun 2022 ini, lebih dari 25.000 kasus cacar monyet telah tercatat di 83 negara.
Penelitian sedang berlangsung, dan temuan seputar penularan cacar monyet dapat berkembang seiring waktu.
Lantas, bagaimana cacar monyet menyebar?
Sebagian besar kasus cacar monyet pernah dikaitkan dengan hewan yang terinfeksi.
Dikutip dari Time, kasus cacar monyet pertama pada manusia diidentifikasi pada bayi yang tinggal di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Cacar Monyet Sebabkan Kematian di India, Bagaimana Pencegahan Monkeypox di Indonesia?
Selama beberapa dekade setelahnya, kasus cukup langka dan sering dikaitkan dengan kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Amerika Serikat mengalami wabah kecil pada tahun 2003, dengan 47 kasus pada orang yang terkait dengan kontak dengan anjing padang rumput peliharaan.
Hal-hal berubah pada tahun 2017, ketika wabah manusia yang cukup besar dimulai di Nigeria.
Dokter di sana mendiagnosis kasus di antara pria muda yang belum pernah terpapar hewan yang terinfeksi dan memiliki luka pada alat kelamin mereka, seperti yang dilaporkan NPR.
Peneliti Nigeria menerbitkan studi tahun 2019 tentang wabah dan meningkatkan kemungkinan penularan seksual, tetapi teori tersebut mendapat sedikit daya tarik pada saat itu.
“Ada kecenderungan bagi orang untuk memahami apa itu tradisi, dan tradisinya adalah cacar monyet ditularkan dari hewan ke manusia,” kata rekan penulis studi Dr. Dimie Ogoina, presiden Nigeria Infectious Diseases Society.
Penularan dari Hubungan Seks