News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Seri Buku Mencegah Stunting di Indonesia Diluncurkan

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat Seri Buku Cegah Stunting diluncurkan sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Materi edukasi ini berisi tentang pentingnya peran keluarga dan komunitas hingga makanan pendamping yang sesuai dengan fase pertumbuhan anak

Penanganan stunting di Indonesia memerlukan koordinasi dan keterlibatan antar lima elemen yang disebut pentahelix yaitu pemerintah pusat dan daerah, akademisi atau perguruan tinggi, sektor swasta, masyarakat atau kelompok komunitas, serta media.

Keberadaan seri buku ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi nyata dari kelima unsur tersebut.

Sebagai institusi pendidikan, Universitas Gadjah Mada (UGM) berkomitmen untuk berkontribusi mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Baca juga: Hari Anak Nasional 2022, Momen Tingkatkan Upaya Pencegahan Stunting Menuju Generasi Emas 2045

Kegiatan pendidikan dilakukan melalui kegiatan MBKM berupa magang di dinas kesehatan, P2KB dan lainnya, serta kegiatan pengabdian berupa KKN, kegiatan penelitian dengan melakukan pengembangan produk makanan ataupun produk teknologi terkait stunting serta pengabdian masyarakat di DIY maupun daerah lokus stunting.

Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas sangat penting dilakukan dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju.

Ia melihat bahwa salah satu dari lima pilar Percepatan Penurunan Stunting menekankan tentang pentingnya peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan demikian, peran masyarakat sangatlah penting, khususnya yang berperan sebagai kader posyandu dan tim pendamping keluarga untuk melakukan edukasi gizi pencegahan stunting di level keluarga dan masyarakat.

Tribun Jateng menggelar Webinar dengan mengusung tema Mencegah Stunting untuk Generasi Emas, Kamis (17/3/2022) mulai pukul 13.30 WIB. (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

Selain itu, pendekatan pentahelix melalui kolaborasi dengan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat dan media sebagai upaya sinergitas antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

"Pendekatan inilah yang kami lakukan bersama Danone SN Indonesia, seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyusunan buku, serta peran media untuk memberikan edukasi kepada sebanyak mungkin masyarakat agar permasalahan stunting di Indonesia dapat segera teratasi,” terangnya.

Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes., Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKGM, FK-KMK, UGM) mengingatkan pentingnya peran keluarga dan komunitas dalam mendukung pencegahan serta penanganan stunting di Indonesia.

"Kami menilai bahwa perlu adanya upaya untuk mendukung Kader Posyandu dan tim pendamping keluarga agar dapat melakukan edukasi gizi di level keluarga dan masyarakat, dengan dibekali media edukasi yang berisi informasi-informasi penting dan tepat terkait dengan pencegahan stunting serta informasi yang aplikatif khususnya terkait pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak," ucapnya.

Sebab, salah satu kunci dalam upaya mengatasi stunting umumnya adalah pemahaman yang cukup terkait perkembangan anak oleh orang tua, hingga pentingnya deteksi dini yang dilakukan oleh Kader Posyandu sebagai pendamping masyarakat.

Untuk itu kami menyusun “Buku Seri Cegah Stunting” yang terdiri atas 4 seri yaitu Pengenalan untuk Keluarga dan Komunitas; Gizi untuk Ibu Hamil dan Menyusui; Menu Lokal untuk Anak Usia 6-11 Bulan; dan Menu Lokal untuk Anak Usia 1-5 Tahun.

Keempat seri buku ini juga dapat mudah dipahami, dimana bukan hanya memberi pemahaman tentang stunting dan dampaknya terhadap kesehatan masa depan anak, namun juga berisi tentang peran penting nutrisi serta menu makanan sehat dan seimbang dengan resep berbasis makanan lokal untuk anak pada periode 1000HPK.

Baca juga: Bamsoet Beri Perhatian pada Kasus Kematian Ibu-Bayi, Stunting dan PPHN Pembangunan SDM

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini