Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, selain kontak langsung dengan penderita penularan monkeypox atau cacar monyet bisa juga terjadi melalui benda-benda yang bersentuhan dengan penderita.
"Penularan monkeypox utama sekali, melalui kontak langsung dengan penderita, seperti bersalaman, berpelukan, atau mungkin tidur bersama dan seterusnya, dan juga kontak kepada benda-benda atau barang-barang di sekitar pasien, umpamanya pada selimut, pada handuk," kata Syahril dalam konferensi virtual beberapa waktu lalu.
Ada baiknya masyarakat untuk menghindari kontak dengan orang yang bergejala penyakit endemik di Afrika tengah dan barat itu.
"Masyarakat harus paham apabila ada saudara kita, masyarakat yang punya gejala ini, hindari kontak langsung kepada yang bersangkutan," katanya.
Pemerintah telah memberikan pedoman kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia, seluruh rumah sakit, dan seluruh Puskesmas untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap monkeypox.
Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Kasus Cacar Monyet, Terbaru Ada Indonesia dan Kuba
"Jangan sampai ada petugas kesehatan di fasilitas kesehatan manapun yang tidak paham dengan cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan," ungkap Syahril.
Pemeriksaan PCR untuk monkeypox saat ini baru bisa dilakukan di dua tempat, yakni di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes, dan laboratorium Institut Pertanian Bogor.
Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.
Dikatakan dr. Syahril, Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox.