Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox diketahui dapat menular melalui kontak erat.
Selain itu disebutkan juga bisa menularkan melalui droplet.
Lantas, apakah Monkeypox punya potensi untuk menyebar secepat Covid-19?
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menanggapi hal itu.
Saat ini Monkeypox memang telah di 77 negara di dunia. Penyakit ini memiliki potensi penularan atau angka reproduksi rata-rata 1,26 persen.
"Dan itu sudah lebih dari cukup, efektif menular. Pertambahannya berarti bisa tinggi kalau kontak eratnya itu terjadi dan tidak dimitigasi. Beda dengan Covid-19, ada kontak dekat, makanya dianjurkan berjarak 2 meter," ungkapnya pada talkshow virtual, Jumat (26/8/2022).
Dicky menyebutkan jika pemula Monkeypox bisa melalui droplet, tapi perlu kontak erat berupa skin to skin.
Misalnya seperti saat berpelukan. Atau bisa juga dengan menggunakan benda yang dipakai secara bersamaan.
Baca juga: Ada Kasus Monkeypox di Indonesia, Menkes: Kelahiran 1980 ke Bawah Masih Terproteksi Vaksin Cacar
Situasi ini, kata Dicky menunjukkan reproduksi atau penularan yang cukup Efektif.
Apalagi jika angka reproduksi mencapai 1,26 persen. Bahkan angka reproduksi Monkeypox di Amerika mencapai 1,5 persen.
"Artinya dengan reproduksi yang efektif membuat potensi akan terus berdampak. Dan kasus yang kita deteksi ini jelas puncak gunung es," tegas Dicky.
Terutama kasus ini dialami oleh kelompok yang berisiko atau tertutup. Maka untuk mencegah penularan Monkeypox di Indonesia salah satunya adalah menghapuskan stigma.
Tujuannya agar orang yang terinfeksi Monkeypox tidak menutup diri. Kalau menutup diri, maka potensi semakin menyebar bertambah tinggi.
"Ini yang harus diantisipasi dan dipahami oleh semua pihak khususnya pemerintah," pungkasnya.