TRIBUNNEWS.COM - Simak ciri-ciri gejala HIV/AIDS dan ketahui cara pencegahannya berikut ini.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, dikenal sebagai virus yang menyerang sel-sel tubuh manusia.
Virus HIV ini menyerang sel-sel yang biasanya membantu tubuh untuk melawan infeksi.
Dikutip dari hiv.gov, orang yang terkena HIV biasanya akan lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
HIV ini bisa menular melalui gaya hidup tak sehat hingga kontak langsung dengan penderita HIV.
Kenali dan ketahui gejala hingga cara pencegahan HIV sebelum terlambat.
Baca juga: HIV/AIDS: Cara Penularan, Individu yang Punya Risiko Besar Tertular, dan Cara Menghindarinya
Ciri Ciri Gejala HIV:
Gejala HIV ini tidak sama pada masing-masing orang, hal ini tergantung pada stadium penyakit yang mereka derita.
Stadium HIV terbagi menjadi tiga tahap, ciri-ciri dan gejalanya juga berbeda-beda.
1. HIV Stadium 1
HIV pada stadium 1 ini biasanya akan mengalami ciri-ciri atau gejala penyakit seperti penderita flu hingga beberapa gejala berikut:
- Demam
- Panas dingin
- Ruam
- Keringat malam
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ulkus mulut
Gejalanya akan muncul pada saat 2 sampai 4 minggu setelah terinfeksi HIV.
Tanda gejalanya akan berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Terkadang ada juga beberapa orang yang tidak memiliki gejala sama sekali ketika menderita HIV Stadium 1.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Orang Terkena HIV, Gejala Awal Mirip Flu 2 hingga 3 Minggu
2. HIV Stadium 2
Orang yang menderita HIV pada stadium 2 ini biasanya mulai terinfeksi HIV kronis.
Mengutip dari mayoclinic.org, pada stadium ini biasanya virus di dalam tubuh penderita, dan menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Demam
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening – seringkali merupakan salah satu tanda pertama infeksi HIV
- Diare
- Penurunan berat badan
- Infeksi jamur mulut (sariawan)
- Herpes zoster (herpes zoster)
- Radang paru-paru
Baca juga: Gejala HIV/AIDS: Gejala Awal HIV Mirip Flu, Dapat Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh
3. HIV Stadium 3
Sementara untuk penderita HIV stadium 3, biasanya virus mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh penderita, dengan gejala sebagai berikut:
- Penurunan berat badan yang cepat
- Demam berulang atau keringat malam yang banyak
- Kelelahan yang ekstrem dan tidak dapat dijelaskan
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher
- Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
- Luka pada mulut, anus, atau alat kelamin
- Radang paru-paru
-Bercak merah, coklat, merah muda, atau keunguan pada atau di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata
-Kehilangan memori, depresi, dan gangguan neurologis lainnya
Penderita HIV pada stadium ini beresiko terkena penyakit AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome.
Penderita HIV yang sudah memasuki tahap akhir biasanya akan berkembang menjadi AIDS.
Baca juga: Simak Perbedaan Antara HIV dan AIDS, Mulai Cara Penularan hingga Tingkat Harapan Hidup
Langkah Pencegahan Penularan HIV, Dikutip dari Kemkes.go.id:
1. Bagi yang belum pernah melakukan perilaku berisiko, pertahankan perilaku aman
Jangan melakukan perilaku seks berisiko atau menggunakan narkoba suntik.
2. Bila sudah pernah melakukan perilaku berisiko, lakukan tes HIV segera
Bila tes HIV negatif, tetap berperilaku aman dari hal-hal yang berisiko menularkan HIV.
3. Bila tes HIV positif, selalu gunakan kondom saat berhubungam seksual
Patuhi juga petunjuk dokter dan minum obat ARV, agar hidup tetap produktif walaupun positif HIV.
4. Jika bertemu ODHA, bersikap wajar dan jangan mendiskriminasi atau memberikan cap negatif, dan berikan dukungan.
5. Jika berinteraksi dengan ODHA, jangan takut tertular, karena virus HIV tidak menular baik itu melalui sentuhan, keringat, maupun berbagi makanan.
HIV hanya menular melalui cairan kelamin dan darah.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Gejala HIV