Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dalam banyak kasus, kadang pasien dan dokter tidak mengetahui bahwa pasien tersebut mengidap kanker prostat.
Beberapa kanker prostat tumbuh dan menyebar dengan cepat, tetapi kebanyakan tumbuh dengan lambat.
Kanker prostat merupakan kanker pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat atau kelenjar yang turut berperan dalam pembentukan cairan ejakulasi) yang umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil.
Baca juga: Cegah Kanker Prostat, Ketahui Frekuensi Ideal Berhubungan Intim dengan Pasangan
Padahal terdeteksi sejak dini, memiliki peluang terbaik untuk angka harapan hidup.
Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal.
Namun jika berlanjut kanker prostat dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:
1. Kesulitan buang air kecil
2. Kekuatan menurun dalam aliran pancaran urin
3. Darah dalam urine
4. Darah di air mani
5. Sakit tulang
6. Menurunkan berat badan tanpa diketahui penyebabnya
7. Disfungsi ereksi
"Kalau dia ereksi atau air maninya berdarah itu bisa iya (kanker prostat) bisa enggak. Jadi memang harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jelas pada wanita kanker prostat tidak terjadi, karena prostat hanya dimiliki pria," kata Dokter Spesialis Urologi yang berpratik di RSU Bunda Jakarta dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU (K), PhD, dalam kegiatan virtual, Kamis (1/9/2022).
Penegakkan diagnosis kanker prostat hanya dapat dilakukan dengan biopsi prostat, indikasi biopsi prostat adalah ditemukannya kelainan pada saat pemeriksaan colok dubur atau MRI prostat, atau PSA>4 ng/dl.
Setelah ditentukan diagnosis kanker prostat melalui pemeriksaan patologi anatomi (dengan mikroskop), langkah selanjutnya adalah menentukan apakah terdapat penyebaran di tempat lain.
Adapun faktor risiko kanker prostat meliputi:
1. Usia yang semakin tua.
2. Ras.
3. Sejarah keluarga.
4. Obesitas.
5. Diet dan gaya hidup.
6. Mutasi genetik.