Menurut WebMD, ada tiga jenis utama tifus yang masing-masing disebabkan oleh bakteri yang berbeda yaitu Rickettsia typhi, lalu Rickettsia prowazekii, serta Scrub typhus yang disebabkan oleh bakteri Orientia tsutsugamushi.
Saat terinfeksi tifus jenis apa pun, orang akan mulai merasa sakit sekitar 10 hari hingga 2 pekan setelah bakteri tifus masuk ke tubuh.
Gejala yang dirasakan antara lain adalah meriang, demam, sakit kepala, nyeri otot seperti saat sedang flu, dan timbul ruam beberapa hari setelah gejala lain dimulai.
Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi penyakit tifus atau tidak, dokter akan merekomendasikan agar dilakukan tes darah untuk memeriksa bakterinya. Namun, karena terkadang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengetahui hasil tes tersebut, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk mulai mengonsumsi antibiotik.
Pencegahan dan Pengobatan
Di Indonesia penyakit tipes bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Kasus infeksi tipes menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500 per 100.000 penduduk dengan kematian sekitar 0,6-5 persen.
Vaksinasi, makanan dan minuman yang benar-benar higienis, serta mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik adalah cara terbaik untuk menghindari penyakit tipes.
Lalu untuk tifus, terapi paling efektif untuk ketiga jenisnya adalah antibiotik doksisiklin.
Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit tifus. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan bakteri penyebab tifus, seperti menjaga kebersihan diri dan tempat tinggal serta menghindari kontak dengan hewan yang membawa infeksi tifus, seperti tikus.