TRIBUNNEWS.COM - Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.
Kondisi anemia juga disebut sebagai hemoglobin (Hb) rendah, yang dapat membuat penderita merasa lelah dan lemah.
Ada banyak jenis anemia berdasarkan penyebabnya.
Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang dan dapat berkisar dari ringan hingga berat.
Dalam kebanyakan kasus, anemia memiliki lebih dari satu penyebab.
Berikut ini gejala dan penyebabnya, dikutip dari Mayo Clinic.
Baca juga: 8 Manfaat Bayam bagi Kesehatan: Tingkatkan Kesehatan Mata hingga Cegah Anemia
Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia.
Tergantung pada penyebab anemia penderita, karena mungkin penderita anemia tidak memiliki gejala.
Jika ada gejala, berikut ini beberapa hal yang mungkin terjadi:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Sakit dada
- Tangan dan kaki dingin
- Sakit kepala.
Baca juga: Waspada Anemia Defisiensi Besi
Penyebab Anemia
Anemia dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan protein.
Selain penyebab lainnya, anemia utamanya terjadi karena produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau menahun.
Berikut ini 3 penyebab anemia, yaitu:
1. Defisiensi zat gizi
Defisiensi zat gizi adalah rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan sumber zat besi yang berperan sebagai pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel darahmerah/eritrosit.
Zat gizi penting lain yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.
Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS, dan keganasan seringkali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu sendiri.
2. Perdarahan (Loss of blood volume)
Perdarahan ini dapat terjadi karena kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan kadar Hb menurun.
Selain itu, perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan juga dapat menyebabkan anemia.
3. Hemolitik
Perdarahan pada penderita penyakit tertentu seperti malaria dan thalasemia juga perlu diwaspadai.
Hal ini dapat terjadi karena hemolitik mengakibatkan penumpukan zatbesi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa.
Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Anemia?
Pencegahan Anemia
Menurut BioFarma, berikut ini beberapa langkah pencegahan anemia yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi
2. Suplementasi zat besi
3. Hindari mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) bersamaan dengan:
- Teh dan kopi
- Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi
- Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga penyerapan zat besi terhambat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Anemia