TRIBUNNEWS.COM - Inilah penjelasan mengenai penyakit Legionellosis mulai dari gejala, penyebab, hingga cara penularan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran mengenai kewaspadaan terhadap penyakit Legionellosis di Indonesia.
Kewaspadaan ini diakibatkan adanya kasus pneumonia di Argentina yang belum diketahui juga penyebabnya.
Total ada 11 kasus pneumonia dengan empat kematian komorbid di Argentina.
Dilansir laman Kemenkes.go.id, Legionellosis merupakan penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases, disebabkan oleh legionella pneumophila.
Baca juga: Cegah Radang Paru Pneumonia, Mulai Tahun Ini Seluruh Anak Indonesia Dapat Vaksin PCV Gratis
Penyakit legionellosis pertama kali terjadi di Philadelpia Amerika Serikat tahun 1976, dengan jumlah kasus 182 yang meninggal dunia sejumlah 29 orang.
Selain itu, di Indonesia juga pernah terjadi kasus ini di Bali pada 1996 dan Tangerang pada 1999.
Bakteri legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, hingga pemandian air panas.
Terdapat juga di jamur, karat, debu, kotoran, hingga peralatan rawat di rumah sakit seperti alat bantu pernapasan.
Bakteri legionella dapat menular pada manusia. Antara lain melalui minum air yang menggandung bakteri legionella, aspirasi air yang terkontaminasi, hingga peralatan terapi pernapasan.
Lantas, apa gejala yang dirasakan pada penyakit Legionellosis?
Penyakit seperti pneumonia ini memiliki tingkat keparahan yang bervariasi.
Dari penyakit demam ringan hingga batuk pneumonia yang sering, bahkan menjadi fatal.
Dikutip dari Who.int, kasus yang awalnya dilaporkan sebagai pneumonia dengan penyebab yang belum diketahui.
Baca juga: Legionnaires Disebut Jadi Pemicu Munculnya Kasus Pneumonia di Argentina