Inilah gejala penyakit Legionellosis yang muncul dari para pasien:
- Demam;
- Mialgia;
- Nyeri perut;
- Dispnea.
Legionellosis istilah umumnya menggambarkan bentuk dari infeksi pneumonik dan non-pneumonik dengan spesies bakteri legionella.
Bakteri legionella diidentifikasi sebagai organisme penyebab, pada 3 September.
Penyakit ini memiliki masa inkubasi selama dua sampai 10 hari, tapi memungkinkan hingga 16 hari.
Penyakit ini bisa menyebabkan wabah yang signifikan bagi kesehatan masyarakat, tapi hal tersebut jarang terjadi.
Awalnya dengan gejala demam, batuk ringa, kehilangan napsu makan, sakit kepala, malas, dan lesu.
Adapun beberapa pasien yang mengalami nyeri otot, diare, hingga kebingungan.
Kemudian, tingkat keparahan penyakit ini dari batuk ringan hingga pneumonia yang berakibat fatal, jika tidak segera diobati maka akan memburuk selama satu minggu pertama.
Tingkat kematiannya dapat mencapai 40-80 persen jika tidak segera diobati dan dapat berkurang hingga 5-30 persen jika dapat segera ditangani.
Tergantung juga pada keparahan penyakit, penggunaan obat antibiotik, tempat tertular, dan apakah memiliki penyakit bawaan.
Salah satu bentuk umum penularannya melalui hirupan aerosol yang terkontaminasi dari sumber air yang terdapat bakteri tersebut.
Adapun sumber yang dikaitkan dengan transmisi Legionella adalah pendingin AC atau kondensor evaporatif yang terkait dengan AC.
Namun, sampai saat ini tidak ada penularan dari manusia ke manusia.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)