TRIBUNNEWS.COM - Inilah gejala demam berdarah dengue (DBD), yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Gejala DBD yang paling ringan adalah demam disertai sakit kepala, nyeri otot, tulang, dan sendi.
Kementerian Kesehatan RI tengah mengantisipasi bertambahnya kasus penyebaran DBD di saat musim pancaroba di Indonesia.
Dilansir laman Kemenkes, pemerintah meminta Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Kemenkes juga akan melakukan pemeriksaan pasien suspek DBD dengan Rapid Diagnostic Dengue (RDT) Combo, mulai dari 1-5 hari demam.
Selain demam, berikut ini gejala DBD yang sering muncul, dikutip dari CDC.
Baca juga: Mengapa Perempuan Lebih Berisiko Mengembangkan Penyakit Alzheimer?
Gejala DBD
1. Gejala Ringan:
Gejala ringan demam berdarah dapat menjadi berat jika disertai dengan penyakit lain yang menyebabkan demam, nyeri dan nyeri, atau ruam.
Gejala demam berdarah yang paling umum adalah demam dengan salah satu dari berikut ini:
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang atau sendi
- Mual
- Sakit di belakang mata
- Ruam
Gejala demam berdarah biasanya berlangsung 2-7 hari.
Kebanyakan orang akan pulih setelah sekitar satu minggu.
Baca juga: Seberapa Berbahayakah Penyakit Autoimun? Ketahui Gejala dan Penanganannya
2. Gejala parah:
Menurut Mayo Clinic, kebanyakan orang pulih dalam waktu seminggu atau lebih.
Dalam beberapa kasus, gejala memburuk dan dapat mengancam jiwa.
Tingkat ini disebut demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue.
Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor.
Selain itu, jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun.
Hal ini dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian.
Gejala demam berdarah parah dapat berkembang dengan cepat.
Gejala ini biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang.
Berikut gejala demam berdarah parah:
- Sakit perut parah
- Muntah terus-menerus
- Pendarahan dari gusi atau hidung
- Darah dalam urin, tinja, atau muntah
- Pendarahan di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
- Pernapasan yang sulit atau cepat
- Kelelahan
- Iritabilitas atau kegelisahan.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun? Ini Daftar Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan
Hal yang harus dilakukan saat terkena demam berdarah
- Temui penyedia layanan kesehatan jika mengalami demam atau memiliki gejala demam berdarah.
- Beristirahatlah sebanyak mungkin.
- Minum acetaminophen (juga dikenal sebagai parasetamol) untuk mengontrol demam dan menghilangkan rasa sakit.
- Jangan minum aspirin atau ibuprofen
- Minum banyak cairan agar tetap terhidrasi.
- Minum air atau minuman dengan tambahan elektrolit.
- Untuk gejala ringan, rawat bayi, anak, atau anggota keluarga yang sakit di rumah.
Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.
Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umum ditemukan baik di dalam maupun di sekitar penginapan.
Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk.
Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus dapat menyebabkan infeksi.
Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah sering terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Terutama daerah berisiko tinggi termasuk Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika.
Selain itu, DBD juga dapat terjadi pada pasien yang telah sembuh.
Setelah seseorang sembuh dari demam berdarah, ia akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus dari nyamuk yang menginfeksinya.
Namun, ia tidak kebal terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya.
Risiko seseorang terkena demam berdarah yang parah meningkat jika ia terkena demam berdarah lebih dari satu kali.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Demam Berdarah Dengue (DBD)