TRIBUNNEWS.COM - Kisah balita perempuan bernama Alifa Yumna yang mengidap penyakit kawasaki viral di media sosial.
Kisah tersebut viral saat Elsa, ibu Yumna itu mengunggah sakit sang anak di akun TikTok miliknya @Ibuyumna.
"VT ini bertujuan untuk sharing, khususnya untuk para orang tua kalo penyakit ini memang ada dan kita harus berhati," tulisnya dalam unggahan video Tiktok, dikutip Selasa (27/9/2022).
Dikutip dari akun TikTok @Ibuyumna penyakit yang terbilang langka ini diawali oleh putrinya dengan gejala awal berupa demam.
Berawal dari 3 September 2022, badan panas mulai naik dan turun di jam dini hari.
Setelah tiga hari diberi obat penurun panas, demam balita itu tak kunjung turun.
Baca juga: Mengenal Penyakit Kawasaki yang Kerap Menyerang Balita
Elsa pun kemudian membawa sang anak untuk periksa ke dokter.
Diagnosa pertama dokter mengatakan, balita perempuan tersebut dinyatakan positif tifus setelah dilakukan pengecekan darah.
"Kamis pagi badannya panas lagi dan kondisi anaknya sudah lemas. Saya bawa ke dokter anak, dokter minta cek darah dan hasilnya leukosit tinggi, serta tubex empat diinfokan jika anak saya positif tifus dan diminta langsung dirawat," kata Elsa, Selasa (27/9/2022) saat dihubungi Tribunnews.
Lanjut Elsa mengatakan, esok harinya setelah sang anak dirawat, mulai muncul perubahan fisik.
Dari bibir kering, mata merah hingga muncul ruam di beberapa bagian tubuh.
"Mulai muncul bibir kering, pecah pecah memerah, mata juga ikut memerah dan muncul ruam telapak tangan dan kaki serta punggung."
Gejala tersebut membuat Yumna harus melakukan cek laboratorium tambahan hingga rekam jantung.
Dokter yang kala itu menangani Yumna menduga balita tersebut terkena penyakit Kawasaki.
"Esok harinya dokter visit dan meminta agar dilakukan check lab tambahan, Rontgen dan Rekam jantung."
"Setelah hasil keluar, langsung dirujuk dan dilakukan perawatan intensif. Esoknya dihari sabtu pagi 10 September 2022, langsung ditangani dokter jantung anak di USG dan Echo Jantung, hasilnya positif "kawasaki Disease"," jelas Elsa.
Belum Diketahui Penyebabnya
Meski telah didiagnosis positif mengidap penyakit Kawasaki, kata Elsa, dokter belum mengetahui penyebab pasti dari sakit ini.
Menurut keterangan dokter yang diungkap Elsa, sakit ini bisa sembuh tentu dengan penanganan yang baik.
"Informasi dari dokter, penyakit ini bisa sembuh dengan penanganan yang baik. Belum diketahui penyebab pastinya karena apa," kata Elsa.
Elsa mengatakan tak ada pantangan jenis makanan pada sang anak karena sakit ini.
"Tidak ada pantangan makanan apapun. Namun disarankan perbanyak makan buah dan serat," ucapnya.
Butuh Obat dari Eropa Atau China
Elsa mengaku dokter memberikan penawaran obat yang berasal dari Eropa atau China.
Obat dari Eropa dengan harga kurang lebih Rp 60 juta, sementara obat dari China berkisar Rp 40 juta.
"Dokter memberikan penawaran obat yang diberikan. Tersedia obat buatan eropa dengan harga kurang lebih 60 juta, atau obat buatan cina dengan harga kurang lebih 42 juta," katanya.
Ia menjelaskan obat bisa diberikan jika sudah melakukan pembayaran uang muka sebesar 80 persen.
Setelah mendapat 14 vial obat, kondisi sang anak, kata Elsa, kian membaik.
"Anak saya dengan beratnya membutuhkan obat sebanyak 14 vial dengan harga per 1 vial sebesar 3 juta. Obat bisa diberikan jika sudah melakukan pembayaran uang muka sebesar 80 persen. Setelah melakukan pembayaran dan anak saya menerima tindakan pemberian obat tersebut kondisinya membaik," tuturya.
(Tribunnews.com/Milani Resti)