Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- ODAI atau orang-orang yang hidup dengan kondisi autoimunitas merupakan kelompok yang rentan terkena Covid-19.
Karena tubuhnya mengalami gangguan imunologi serta mudah terjadi peradangan atau inflamasi.
Dewan Pakar Medis Marisza Cardoba Foundation (MCF), Prof. Dr.dr. Zakiudin Munasir SpA(K), mengatakan, infeksi Covid-19 yang fatal maupun kondisi autoimunitas terjadi pada orang-orang dengan kadar vitamin D yang rendah.
"Vitamin D itu berperan pada respon imun dan pengaturan sistem imun untuk mengatasi reaksi inflamasi yang hebat," kata dia dalam webinar bertajuk Peran Vitamin D pada COVID-19 bagi Orang Dengan Auto Imun (ODAI).
Prof. Zaki menjelaskan, vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang berfungsi sebagai hormon yang mengatur metabolisme kalsium dan pertumbuhan tulang.
Vitamin D juga berperan dalam pengaturan sistem imun. Sumber Vitamin D berasal dari sinar UV matahari yang mengubah prekursor provitamin D di kulit menjadi vitamin D. Sekitar 20 persen berasal dari makanan seperti susu, ikan, dan lainnya.
“Dosis vitamin D bergantung kadar vitamin D pada pasien, tidak bisa dirata-ratakan. Kalau sumbernya cukup setiap harinya, mungkin tidak perlu mengonsumsi suplemen. Tetapi kebanyakan kita kurang sinar matahari walau sinar matahari berlimpah. Dari makanan hanya menyumbang 20 persen,” jelas Prof. Zaki.
Cukupi kadar vitamin D cukup terutama dari sinar matahari, sekitar jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Jika pagi sekitar 15 menit, kalau siang 5 menit cukup.
"Jangan lupa juga terapkan pola makan yang memenuhi gizi seimbang, cukup protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral,” ujar Prof Zaki.
Baca juga: Jenis Makanan Sumber Vitamin D dan Manfaatnya untuk Tubuh
Marisza Cardoba, pendiri Marisza Cardoba Foundation (MCF) yang juga ODAI menambahkan, kekurangan vitamin D pada infeksi Covid-19 tentu menyebabkan respon imunnya tidak berjalan dengan baik dan infeksinya bisa fatal.
Oleh karena itu MCF membentuk media AUTOIMUN.ID untuk terus mengkampanyekan dan mengajak masyarakat agar memperhatikan kadar vitamin D dalam darah guna meminimalisir risiko autoimunitas dan gejala Covid-19 yang fatal.