TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian gas air mata, lengkap dengan kandungan dan efeknya.
Gas air mata adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata.
Lebih jelasnya, gas air mata dapat menyebabkan iritasi selaput lendir dan mata termasuk robek, berkedut di sekitar mata, batuk, kesulitan bernapas dan iritasi pada kulit.
Gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I dalam perang kimia, dikutip dari britannica.com.
Namun karena efeknya berlangsung singkat saat itu, gas air mata mulai digunakan oleh lembaga penegak hukum sebagai sarana untuk membubarkan massa, melumpuhkan perusuh dan membubarkan tersangka bersenjata.
Kandungan Gas Air Mata dan Cara Kerjanya
Baca juga: Kandungan Gas Air Mata, Berikut Efek dan Cara Mengatasinya
Dikutip dari lung.org, zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata di antaranya:
- Chloroacetophenone (CN)
CN adalah komponen utama dari agen aerosol Mace.
CN dapat mempengaruhi mata.
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
CS menyebabkan sensasi terbakar di saluran pernapasan dan menutup mata secara tidak sengaja.
- Chloropicrin (PS)
- Bromobenzylcyanide (CA)
- Dibenzoxazepine (CR)
Sementara itu, beberapa bahan kimia ini bereaksi dengan reseptor saraf sensorik yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada kulit, mata dan selaput lendir, dikutip dari theconversation.com.
Biasanya, iritasi yang ditimbulkan akan hilang dalam waktu sekitar 30 menit hingga beberapa jam.
Efek Gas Air Mata pada Tubuh
Paparan gas air mata dapat menyebabkan beberapa efek pada tubuh, di antaranya:
- Sesak dada
- Batuk
- Rasa tercekik dan sesak napas
- Rasa terbakar pada mata, mulut dan hidung
- Penglihatan kabur dan kesulitan menelan
- Luka bakar kimia
- Reaksi alergi dan gangguan pernapas.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Gas Air Mata