Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dokter spesilalis bedah tulang dari FKUI/RSCM Prof DR dr Achmad Fauzi Kamal mengatakan, osteosarkoma merupakan kanker tulang paling sering ditemui, terutama pada anak dan remaja.
Kasus osteosrakoma tidak banyak, hanya ada sekitar kurang 1 persen dari seluruh kasus kanker anak.
Baca juga: Kanker Tulang: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Faktor Risikonya
Meskipun begitu, mendiagnosis kasusnya tidak mudah. Hampir semua kasus datang ke rumah sakit dengan kondisi kanker sudah membesar.
Data di RSCM, 1995-2017 kasus osteosrakoma mulai menunjukan peningkatan jumlah kasus yang datang ke rumah sakit yakni sekitar 19 kasus.
Kasusnya banyak terjadi pada anak laki-laki lebih sering dibandingkan perempuan.
Kanker tulang ini sangat mengancam kehidupan. Awalnya kanker tumbuh di sekitar lutut pada bagian ujung tulang paha. Timbul rasa nyeri dan lama-lama membengkak.
Ciri-ciri umum adalah pertama berkaitan dengan umur. Kasus terbanyak di usia 13-15 tahun.
"Ketika seorang remaja umur 18 tahun ke bawah mengelami nyeri progresid di kaki disertai bengkak, bias dipastikan ini adalah gejala ostesarkoma,” jelas dr. Achmad Fauzi dalam webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Jika Alami Anemia Serta Penurunan Berat Badan, Segera Periksakan! Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Tulang
Peningkatan skala nyeri osteosarkoma terjadi dalam hitungan minggu hingga 3 bulan.
"Jadi sangat cepat. Jangan pernah memijat atau urut bengkak di persendian yang diduga kanker osteosarkoma," terang dokter di RSCM, Jakarta ini.
Pengobatan
Terapi utama osteosarkoma adalah bedah dan kemoterapi, dan bisa ditambah radioterapi.
Saat ini tren pengobatan adalah menyelamatkan tungkai atau tidak sampai amputasi. Syaratnya datang di tahap awal sehingga pengobatan bisa dimaksimlakan.
Baca juga: Begini Kisah Aji Penderita Kanker Tulang Osteosarcoma Stadium Lanjut, Awalnya Jatuh saat Main Bola