Untuk makanan dalam kemasan, pilihlah produk tanpa MSG. Untuk mie instan misalnya, jika belum bisa sepenuhnya melepas konsumsi mie instan, pilihlah varian yang tanpa MSG.
Jika ingin membuat goreng-gorengan, bisa menggunakan produk tepung bumbu yang tanpa MSG. Serta juga bisa memilih minyak yang lebih sehat untuk menggorengnya, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa.
2. Gunakan penyedap alternatif
Cara lain untuk mengurangi asupan micin adalah menggunakan bumbu penyedap alternatif.
Manfaatkan bahan makanan yang Anda punya di rumah untuk menggantikan kegunaan MSG, seperti: garam dan gula, rempah-rempah, rumput laut, terasi, teri atau rebon, jamur shitake, serta kaldu alami seperti air kaldu daging.
Selain itu, dapat memperkaya masakan dengan jenis rempah tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, lada, ketumbar, atau rosemary.
Semua penyedap ini bisa meningkatkan cita rasa masakan sehingga membuat makanan tetap lezat meski tanpa micin.
Agar khasiatnya tetap tinggi, pastikan bahwa rempah tersebut masih segar dan disimpan dengan baik.
Jika tidak disimpan dengan baik, kesegaran rempah dan kandungan zat gizinya bisa menurun. Rempah yang tidak segar juga bisa memengaruhi cita rasa makanan.
3. Disiplin dengan pola makan
Selain menerapkan cara di atas, mengurangi konsumsi micin dengan mulai meningkatkan kedisplinan dalam menjaga pola makan.
Meskipun sudah menjaga asupan dengan makan makanan yang sehat, porsi yang dikonsumsi juga harus tetap seimbang.
Makanlah dalam porsi yang secukupnya dan berhentilah kira-kira ketika sudah mencapai 80 persen rasa kenyang.
Hal ini dikarenakan makan secara berlebihan tidak hanya berdampak negatif untuk berat badan, tapi juga bisa mengganggu kinerja pencernaan.
Selain itu, porsi makan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, mulailah untuk disiplin dalam menjaga pola makan dari segi asupan dan porsinya. Pilih makan makanan non MSG dan atur porsinya agar tidak terlalu berlebihan.
Semakin terbiasa dengan pola makan yang sehat dan tidak berlebihan, maka hasrat untuk mengonsumsi makanan MSG pun semakin berkurang.