Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 telah menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami permasalahan mental emosional.
Baca juga: Kemenkes: Masyarakat masih Minim Literasi Soal Gangguan Kesehatan Mental
Tak hanya itu saja, lebih dari 12 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun juga mengalami depresi.
Sementara di tahun 2022 sekarang ini, masalah kesehatan mental disebut masih sangat mengkhawatirkan dengan dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Emotional Health For All (EHFA).
Dimana angka bunuh diri di Indonesia meningkat empat kali lipat dari angka yang sebelumnya dilaporkan.
Salah satu penyebab kurang efektifnya penanganan masalah kesehatan mental di Indonesia adalah jumlah psikolog dan psikiater yang tidak cukup berimbang, jika dibandingkan dengan jumlah populasi penduduk.
Baca juga: KDRT hingga Dampaknya pada Kesehatan Mental, Ini Kata dr Boyke
Stigma yang telah melekat di masyarakat juga menjadi salah satu faktor masih minimnya kesadaran masyarakat Indonesia terkait kesehatan mental.
Tak hanya itu saja, faktor lain yang membuat masalah kesehatan mental di Indonesia memprihatinkan adalah karena masih tingginya prevalensi orang dengan gangguan jiwa.
Saat ini, prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Indonesia adalah sekitar 1 dari 5 penduduk, yang mana artinya 20 persen dari total populasi penduduk di Indonesia memiliki potensi terkena masalah gangguan kesehatan mental.