Dari hasil penelitian itu juga terkuak bahwa rasa buah-buahan adalah yang terpopuler sedangkan rasa mentol berada di posisi kedua.
Bagusnya lagi, rupanya tidak ditemukan bukti kuat bahwa penambahan macam-macam flavour ini berakibat buruk pada kesehatan.
Lain halnya dengan yang ada kandungan nikotinnya meski kadar nikotinnya pun jauh lebih sedikit terutama dibandingkan dengan rokok konvensional.
Para peneliti ini juga mengamati aspek-aspek yang berhubungan dengan kesehatan seperti risiko kanker, gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah, serta gangguan pada sistem pernapasan atau paru-paru.
Baca juga: Hokkop Menguak Informasi Palsu soal Vape yang Dianggap Menyesatkan
Dan ternyata tidak ditemukan efek langsung dari vape, yang mana jika mau dicari-cari pun, konon diperlukan riset yang lama dan berjangka panjang jika ingin mengusut tuntas efek rokok elektrik ini.
Terakhir, para peneliti di bawah dukungan the National Health Service Inggris itu, sempat menyodorkan proposal pembuatan resep kandungan nikotin untuk bahan rokok elektrik.
Selain untuk mengurangi risiko kesehatan, resep ini juga dibuat sebagai legalitas kandungan nikotin di rokok elektrik sekaligus ditujukan bagi yang mau terapi quit smoking.
“Fakta bahwa rokok elektrik bisa menolong orang untuk berhenti merokok tembakau konvensional dengan bukti-bukti yang telah mereka dapatkan, dari pemerintah Inggris kita bisa belajar, saran pembuatan resep nikotin dalam vape sebagai bentuk kepedulian sebenarnya bisa diterapkan di sini,” tutur Hokkop sembari menutup pembicaraan.