- Sindrom pasca-polio, menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.
Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3 sampai 6 hari dan kelumpuhan bisa terjadi dalam waktu 7-21 hari.
Baca juga: Tanggapan Ketua IDAI Soal KLB Polio: Sebetulnya Sesuai Prediksi
Cara Transmisi (Penularan) Polio
Polio menyebar melalui kontak dari satu orang ke orang lain.
Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus.
Virus tersebut kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama jika situasi kebersihan dan sanitasinya buruk.
Selain itu, polio juga dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses.
Terdapat pula bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi.
Oleh karena itu, orang-orang tanpa gejala tersebut akan membawa virus dalam usus mereka dan dapat secara 'diam-diam' menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Penting untuk diketahui, virus tidak akan rentan menginfeksi dan bisa mati jika seorang anak telah mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio.
Satu dari setiap 200 orang yang terinfeksi polio dapat menyebabkan kelumpuhan ireversibel (biasanya di kaki).
Di antara penderita polio yang lumpuh tersebut, 5 hingga 10 persen bisa meninggal ketika otot-otot pernapasan mereka tidak dapat digerakkan oleh virus.
Sebagai informasi, tidak ada obat untuk penyakit polio.
Hal tersebut dikarenakan polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi.
Vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah polio yakni vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV).
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)