News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Sindrom Asperger seperti di Serial Somebody: Gangguan Spektrum Autisme

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sindrom Asperger. Berikut ini pengertian Sindrom Asperger, gejala, dan perbedaannya dengan Autisme.

TRIBUNNEWS.COM - Sindrom Asperger akhir-akhir ini ditampilkan dalam tokoh Kim Sum di drama Korea Somebody di Netflix.

Serial ini menceritakan Kim Sum, penderita Sindrom Asperger, yang terlibat pembunuhan dengan teman-temannya, seperti dinarasikan oleh Netflix.

Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan sosial dan komunikasi.

Sindrom Asperger termasuk dalam gangguan spektrum autisme.

Orang dengan Sindrom Asperger memiliki gangguan berbahasa, komunikasi, pola pikir sosial, dan perilaku berulang.

Ia mungkin kesulitan merespon ketika seseorang berbicara dengannya.

Baca juga: Sinopsis Somebody, Serial Thriller Terbaru Netflix yang Bintangi Kim Young Kwang dan Kang Her Lim

Selain itu, penderita Sindrom Asperger sering canggung dalam situasi sosial dan tidak tahu harus berkata apa.

Biasanya, mereka kesulitan menangkap bahasa dari orang lain, misalnya isyarat ketika seseorang marah dengan mata melotot, ia kesulitan memahaminya, dikutip dari WebMD.

Orang dengan Sindrom Asperger mungkin hanya akan menunjukkan sedikit emosi.

Misalnya, mereka mungkin tidak tersenyum saat bahagia atau menertawakan lelucon.

Mereka biasanya juga berbicara dengan nada datar seperti robot.

Baca juga: Mengenal Sindrom Ramsay Hunt, Penyakit yang Sebabkan Kelumpuhan Wajah

Ilustrasi anak yang memiliki Sindrom Asperger sedang belajar (freepik)

Gejala Sindrom Asperger

Gejala Sindrom Asperger dapat terlihat dari perilaku dan timbal balik si penderita saat berkomunikasi.

Namun, diagnosa secara medis hanya dapat dilakukan oleh psikolog, ahli saraf, dan psikiater.

Berikut ini beberapa gejala Sindrom Asperger yang dapat diamati, dikutip dari National Institute of Neurlogical Disorders and Stroke dan Organisasi Autisme:

- Perlu lebih banyak waktu untuk memproses informasi;

- Mengulangi apa yang baru saja dikatakan orang lain;

- Berbicara panjang lebar tentang minta mereka sendiri;

- Sulit memahami ekspresi wajah, nada suara, lelucon, dan sarkasme;

- Memiliki minat yang intens dan sangat terfokus, seringkali sejak usia yang cukup muda;

- Pola bicara selalu formal dan kaku;

- Tidak mampu mengungkapkan perasaan sesuai cara sosial pada umumnya;

- Kekhasan dalam ucapan dan bahasa;

- Tidak memahami perilaku yang tidak pantas secara sosial dan emosional;

- Ketidakmampuan untuk berhasil berinteraksi dengan teman sebaya;

- Masalah dengan komunikasi non-verbal;

- Sering terlihat canggung dan tidak berani menatap mata orang lain saat berbicara;

- Gerakan motorik yang kikuk dan tidak terkoordinasi.

Baca juga: Merawat Anak Autis dengan Kasih ala Melly Budhiman

Ilustrasi anak yang memiliki Autisme (freepik)

Perbedaan Sindrom Asperger dengan Autisme

Sindrom Asperger berbeda dengan Autisme, meski berada di spektrum autisme.

Yang membedakan keduanya adalah Sindrom Asperger memiliki gejala yang tidak terlalu parah dan tidak adanya keterlambatan bahasa.

Anak penderita autisme sering dipandang menyendiri dan tidak tertarik dengan orang lain, dikutip dari Autism Society.

Sementara Sindrom Asperger biasanya ingin menyesuaikan diri dengan orang lain, namun sering canggung dan tidak memahami aturan sosial.

Perbedaan lainnya terdapat pada minat terhadap sesuatu.

Penderita Sindrom Asperger memiliki minat yang kuat terhadap subjek tertentu secara obsesif.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Sindrom Asperger

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini