Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aneurisma otak merupakan tonjolan atau pembengkakan pada pembuluh darah di otak, kondisi ini sering terlihat seperti 'buah beri yang tergantung pada batangnya'.
Namun bahayanya, Aneurisma otak bisa bocor atau pecah dan menyebabkan pendarahan pada otak (stroke hemoragik).
Pecahnya Aneurisma otak ini paling sering terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak.
Jenis stroke hemoragik ini disebut perdarahan subarachnoid.
Dikutip dari www.mayoclinic.org, Selasa (29/11/2022), Aneurisma yang pecah secara cepat dapat mengancam jiwa, oleh karena itu kondisi ini membutuhkan perawatan medis segera.
Kendati demikian, sebagian besar aneurisma otak tidak pecah dan tidak menimbulkan masalah kesehatan maupun gejala.
Aneurisma seperti itu biasanya terdeteksi selama anda melakukan tes untuk kondisi lainnya.
Perawatan untuk Aneurisma otak yang tidak pecah mungkin cocok dalam beberapa kasus dan dapat mencegahnya 'pecah' di masa depan.
Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan anda untuk memastikan anda memahami pilihan terbaik untuk kebutuhan khusus ini.
Baca juga: Bahaya Minum Ibuprofen dan Suplemen Herbal Bersamaan, Bisa Picu Pendarahan Otak dan Stroke
Lalu apa saja gejala yang timbul jika seseorang menderita Aneurisma otak ?
1. Aneurisma pecah
Sakit kepala parah yang muncul secara tiba-tiba adalah gejala utama dari pecahnya aneurisma.
Kondisi kepala yang sakit ini sering digambarkan sebagai 'sakit kepala terparah' yang pernah dialami penderita.
Baca juga: Penyebab Pendarahan Otak, Lengkap dengan Gejala hingga Cara Pencegahannya
Selain sakit kepala parah, tanda dan gejala umum dari pecahnya aneurisma meliputi:
- Mual dan muntah
- Leher kaku
- Penglihatan kabur atau ganda
- Kepekaan terhadap cahaya
- Kelopak mata yang tampak turun
- Penurunan kesadaran
- Kebingungan
2. Aneurisma 'bocor'
Dalam beberapa kasus, aneurisma dapat mengeluarkan sedikit darah. Kebocoran ini hanya dapat menyebabkan sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah.
Pecah yang lebih parah sering terjadi setelah bocor.
3. Aneurisma yang tidak pecah
Aneurisma otak yang tidak pecah mungkin tidak menimbulkan gejala, terutama jika kecil. Namun, aneurisma besar yang tidak pecah dapat menekan jaringan otak dan saraf.
Kondisi ini kemungkinan menyebabkan nyeri pada atas dan belakang mata, pupil yang melebar, perubahan penglihatan atau penglihatan ganda hingga mati rasa pada satu sisi wajah.
Lalu kapan Anda harus ke dokter?
Cari pertolongan medis segera jika anda mengalami sakit kepala yang sangat parah secara tiba-tiba, jika anda bersama seseorang yang mengeluh sakit kepala parah secara tiba-tiba atau kehilangan kesadaran maupun kejang, hubungi 911 atau nomor darurat lokal anda.
Aneurisma otak berkembang sebagai akibat dari penipisan dinding arteri.
Kondisi ini sering terbentuk pada percabangan atau cabang pada arteri, karena area pembuluh tersebut lebih lemah.
Meskipun aneurisma dapat muncul di mana saja pada otak, kondisi ini paling sering terjadi pada arteri di dasar otak.
Apa penyebab Aunerisma otak?
Penyebab sebagian besar aneurisma otak hingga kini memang belum diketahui, namun berbagai faktor dapat meningkatkan risiko anda.
Kenali faktor risiko Aunerisma otak
Sejumlah faktor dapat menyebabkan kelemahan pada dinding arteri dan meningkatkan risiko Aneurisma otak atau pecahnya aneurisma.
Aneurisma otak lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Beberapa faktor risiko ini berkembang dari waktu ke waktu, sementara yang lain muncul sejak lahir.
Baca juga: Penjelasan Dokter Tentang Pendarahan Otak Tukul Arwana, Berawal dari Hipertensi yang Tak Terkontrol
Faktor risiko yang berkembang dari waktu ke waktu, termasuk diantaranya usia yang lebih tua, merokok, tekanan darah tinggi, penyalahgunaan narkoba khususnya penggunaan kokain, kemudian konsumsi alkohol berat.
Beberapa jenis aneurisma dapat terjadi setelah cedera kepala atau akibat infeksi darah tertentu.
Faktor risiko pun muncul saat lahir
Beberapa kondisi yang muncul saat lahir dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko aneurisma otak, termasuk kelainan jaringan ikat yang diturunkan, seperti sindrom Ehlers-Danlos yang melemahkan pembuluh darah, penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan yang menyebabkan kantung berisi cairan di ginjal dan biasanya meningkatkan tekanan darah Aorta sempit (koarktasio aorta).
Kemudian riwayat keluarga aneurisma otak, khususnya kerabat tingkat pertama seperti orang tua, saudara laki-laki, saudara perempuan atau anak.
Komplikasi
Ketika aneurisma otak pecah, pendarahan biasanya hanya berlangsung beberapa detik.
Namun, darah dapat menyebabkan kerusakan langsung pada sel di sekitarnya, dan pendarahan tersebut dapat merusak atau membunuh sel lain.
Ini juga meningkatkan tekanan di dalam tengkorak.
Jika tekanan menjadi terlalu tinggi, tentu dapat mengganggu supply darah dan oksigen ke otak serta kehilangan kesadaran atau bahkan dapat terjadi kematian.
Komplikasi yang dapat berkembang setelah pecahnya aneurisma meliputi:
- Pendarahan kembali.
Aneurisma yang sudah pecah atau bocor berisiko kembali mengalami perdarahan. Pendarahan ulang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sel-sel otak.
- Pembuluh darah menyempit di otak.
Setelah aneurisma otak pecah, pembuluh darah di otak dapat berkontraksi dan menyempit (vasospasme).
Kondisi ini dapat menyebabkan stroke iskemik, di mana aliran darah ke sel-sel otak terbatas, menyebabkan kerusakan dan kehilangan sel tambahan.
- Penumpukan cairan di dalam otak (hidrosefalus).
Pecahnya aneurisma otak paling sering terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak.
Darah dapat menghalangi pergerakan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, kelebihan cairan memberi tekanan pada otak dan dapat merusak jaringan.
- Perubahan kadar natrium.
Pendarahan di otak dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam darah. Hal ini dapat terjadi akibat kerusakan pada hipotalamus, area di dekat pangkal otak.
Penurunan kadar natrium darah dapat menyebabkan pembengkakan sel otak dan kerusakan permanen.