News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ingin Cegah Hipertensi Kurangi Garam, Begini Caranya Agar Rasa Masakan Tetap Gurih

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Garam - Seorang sales ponsel dihukum lari memutar Alun-alun, Push up, squat jump juga. Bahkan pernah disuruh makan garam dan terasi juga karena target penjualan tak tercapai.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hipertensi sering disebut the silent killer karena sering timbul tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi namun kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi.

Saat ini hipertensi merupakan penyakit metabolisme nomor 1 dengan jumlah penderita paling banyak di Indonesia bahkan lebih banyak daripada jantung dan diabetes.

Baca juga: Hindari Hipertensi, Ketahui Takaran MSG yang Aman Dikonsumsi Sehari-hari

Ahli gizi, Nazhif Gifari, SGz, Msi mengatakan, hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya karena hampir sebagian besar orang tidak sadar kalau mereka menderita hipertensi.

Garam jadi salah satu pemicu hipertensi. 

"Makanan asin dengan tinggi garam atau garam berlebih menjadi salah satu penyebab hipertensi juga diabetes, hipertensi, stroke, gagal ginjal, dan serangan jantung," kata Nazhif saat webinar mengenai Peran Umami dalam Pencegahan Hipertensi dan Perbaikan Gizi Terkait Anemia belum lama ini.

Baca juga: Anak Muda Diharapkan Lebih Bijak Menggunakan MSG dalam Jumlah Pas

Pencegahan bisa dilakukan dengan Dietary Approaches to Stop Hypertension juga dapat digunakan untuk pencegahan dan manajemen hipertensi dengan prinsip banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, susu rendah, lemak dan hasil olahnya serta kacang- kacangan.

Saat ini banyak masyarakat yang masih sulit untuk mengurangi garam, karena berpendapat bahwa makanan dengan garam yang lebih sedikit rasanya menjadi kurang enak.

ilustrasi MSG (iStock)

Mengurangi penggunaan garam dapat disiasati dengan menambahkan MSG agar rasa masakan tetap enak dan rasa itu ditimbulkan dari rasa umami yang terkandung dalam MSG yang merupakan garam sodium dari asam glutamat dan bukan zat yang asing bagi tubuh.

Asam glutamat termasuk asam amino non esensial yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh di hati serta banyak terdapat pada makanan yang mengandung protein.

Mengapa MSG baik untuk diet rendah garam? Kandungan Natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan Natrium dalam garam. Sumber rasa UMAMI yang terkandung dalam MSG, dapat membantu meningkatkan cita rasa dari makanan yang dikurangi rasa asinnya.

Natrium yang terkandung di garam sebesar 39 persen, sehingga 1 gram garam mengandung 400 mg natrium, sedangkan natrium yang terkandung pada MSG sebesar 12% yang berarti 1 gram MSG mengandung 133 mg natrium.

Baca juga: Bahaya Makanan Tinggi Natrium, Sebabkan Hipertensi hingga Penyakit Jantung, Ini Daftarnya

Dengan mengurangi takaran garam yang biasa ditambahkan pada masakan (misalnya biasanya menambahkan 2 sdt garam, kurangi menjadi 1 sdt garam) dan dengan menambahkan ½ sdt MSG.

Pengurangan penggunaan garam dengan cara tersebut dapat membantu mengurangi asupan natrium hingga >30%, namun masakan tetap enak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini