TRIBUNNEWS.COM - Gejala pendarahan otak atau brain hemorrhage bervariasi sesuai dengan penyebabnya.
Beberapa gejala pendarahan otak yang umum terjadi adalah mual, muntah, sakit kepala, hingga pingsan.
Pendarahan otak dapat terjadi karena kecelakaan, tumor otak, stroke, tekanan darah tinggi, penyakit bawaan, dan kondisi kesehatan lainnya.
Ketika seseorang mengalami pendarahan otak, hal ini dapat mengurangi pengiriman oksigen ke otak.
Sehingga, terjadi tekanan ekstra di otak dan membunuh sel-sel otak, seperti dijelaskan Aurora Health Care.
Baca juga: Kenali Penyebab Pendarahan Otak Lengkap dengan Gejalanya
Gejala Pendarahan Otak
Gejala pendarahan otak dapat berbeda-beda, tergantung dari lokasi pendarahan, tingkat keparahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Selain itu, beberapa gejala pendarahan otak dapat memburuk secara tiba-tiba.
Seseorang yang mengalami gejala pendarahan otak perlu mendapat penanganan dengan segera.
Berikut ini gejala yang umum terjadi saat pendarahan otak, dikutip dari WebMD dan Aurora Health Care.
- Sakit kepala mendadak atau parah
- Kelemahan, kesemutan atau mati rasa di lengan atau kaki (sering di satu sisi)
- Mual atau muntah
- Perubahan dalam penglihatan
- Sulit menelan
- Indera perasa tidak normal
- Perubahan keseimbangan
- Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
- Kesulitan menggunakan keterampilan motorik halus
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Baca juga: Penyebab Pendarahan Otak, Simak Ini Gejala hingga Cara Pengobatannya
Penyebab Pendarahan Otak
Pendarahan otak dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Berikut ini adalah penyebab yang mungkin dapat menyebabkan pendarahan otak menurut WebMD.
- Trauma kepala
Cedera atau trauma kepala adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
- Tekanan darah tinggi
Hipertensi dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah.
Jika kondisi ini tidak diobati maka dapat menjadi penyebab utama pendarahan otak.
- Aneurisma
Aneurisma adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak.
Pembuluh yang membengkak bisa pecah dan berdarah ke otak, lalu menyebabkan stroke.
- Kelainan pembuluh darah
Malformasi arteriovenosa atau kelainan pembuluh darah yang terjadi di dalam dan sekitar otak dapat muncul saat lahir.
Kondisi ini hanya dapat didiagnosis jika timbul gejala.
- Angiopati amiloid
Angiopati amiloid adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan pendarahan besar.
- Kelainan darah atau perdarahan
Hemofilia dan anemia sel sabit keduanya dapat berkontribusi pada penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah.
Kondisi ini juga merupakan faktor risiko pendarahan otak.
- Penyakit hati atau liver
Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan perdarahan secara umum.
- Tumor otak.
Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui seputar Pendarahan Otak: Penyebab, Gejala hingga Pengobatannya
Pengobatan
Pendarahan otak dapat diobati dengan berbagai cara, sesuai dengan lokasi pendarahan, tingkat keparahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Berikut ini pengobatan pendarahan otak, dikutip dari laman WebMD.
- Bedah BrainPath
Bedah BrainPath ini berfungsi mengangkat tumor atau bekuan darah melalui saluran, atau port berukuran sepeser pun.
Bedah ini biasanya menyebabkan lebih sedikit bekas luka, lebih sedikit komplikasi, dan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat.
- Pembedahan
Dalam beberapa kasus, pembedahan tradisional mungkin diperlukan untuk mengalirkan darah dari otak atau memperbaiki pembuluh darah yang rusak.
- Menguras cairan yang mengelilingi otak
Pengobatan ini menciptakan ruang bagi hematoma untuk berkembang tanpa merusak sel-sel otak.
- Obat
Obat ini hanya digunakan untuk mengontrol tekanan darah, kejang atau sakit kepala.
- Kateter
Kateter adalah tabung panjang dan tipis yang dimasukkan melalui pembuluh darah hingga mencapai area yang terkena.
- Terapi fisik, okupasi, dan wicara
Pengobatan ini dapat membantu individu mendapatkan kembali fungsi otak (seperti kemampuan berbicara) yang mungkin terpengaruh oleh pendarahan otak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Pendarahan Otak