- Penurunan kewaspadaan; kelesuan
- Perubahan dalam penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
- Kesulitan menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
- Kehilangan koordinasi
- Kehilangan keseimbangan
- Indera perasa yang tidak normal
- Penurunan kesadaran.
Cara Pengobatan
Dokter dapat menjalankan berbagai tes pencitraan, seperti CT scan, yang dapat mengungkapkan perdarahan internal atau akumulasi darah, atau MRI.
Pemeriksaan neurologis atau pemeriksaan mata, yang dapat menunjukkan pembengkakan saraf optik, juga dapat dilakukan.
Baca juga: Ketahui Gejala Kanker Ovarium hingga Kelompok yang Rentan Mengalaminya
Pungsi lumbal (spinal tap) biasanya tidak dilakukan, karena dapat berbahaya dan memperburuk keadaan.
Penanganan perdarahan di otak tergantung pada lokasi, penyebab, dan luasnya perdarahan.
Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan.
Obat-obatan tertentu juga dapat diresepkan.
Ini termasuk obat penghilang rasa sakit, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan, dan antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.
Bisakah Pendarahan Otak Dicegah?
Karena sebagian besar pendarahan otak terkait dengan faktor risiko tertentu, Anda dapat meminimalkan risiko dengan cara berikut:
- Mengobati tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan bahwa 80 persen pasien pendarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Satu-satunya hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah mengendalikannya melalui diet, olahraga, dan pengobatan.
- Jangan merokok.
- Jangan gunakan narkoba. Kokain , misalnya, bisa meningkatkan risiko pendarahan di otak.
- Berkendaralah dengan hati-hati, dan kenakan sabuk pengaman.
- Jika mengendarai sepeda motor, sepeda atau skateboard, selalu gunakan helm.
- Selidiki operasi korektif. Jika Anda menderita kelainan, seperti aneurisma, operasi dapat membantu mencegah pendarahan di kemudian hari.
- Hati-hati dengan warfarin (Coumadin). Jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah ini, tindak lanjuti secara teratur dengan dokter untuk memastikan kadar darah berada dalam kisaran yang benar.
(Tribunnews.com/Yurika)