Di kesempatan terpisah, Guru Besar Universitas Sahid Jakarta, Profesor Kholil, menambahkan pemahaman mengenai tingkat profil risiko produk tembakau alternatif perlu ditingkatkan.
Hal ini untuk mencegah persepsi yang salah mengenai produk ini yang masih berkembang luas di masyarakat.
Masyarakat, lanjutnya, perlu diedukasi secara akurat dan lengkap mengenai kelebihan serta kekurangan produk tembakau alternatif dibandingkan rokok.
Tentunya, dalam mengedukasi masyarakat, perlu disesuaikan dengan latar belakang serta profil dari para perokok dewasa.
Strategi komunikasi ini perlu dilakukan untuk mengurangi misinformasi mengenai produk tembakau alternatif.
“Misinformasi apapun sangat berbahaya karena publik bisa mengambil kesimpulan atau bahkan tindakan yang kontra produktif merugikan dirinya. Mengedukasi masyarakat secara akurat dan lengkap menjadi sangat penting,” pungkasnya.