Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker serviks menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan di Indonesia.
Secara umum, kanker sendiri bisa dicegah dengan gaya hidup sehat.
Lalu menjaga pola makan, kebersihan, stamina dan menghindari faktor pencetus yaitu merokok.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker serviks.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Serviks yang Mesti Diketahui Selain Keputihan
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Kandungan Konsultan Onkologi Ginekologi, dr. Oni Khonsa, Sp.OG, Subsp. Onk.
Pertama adanya faktor seksual. Kerap berganti pasangan berisiko alami kanker serviks.
Faktor ini kata dr Oni tidak dikehendaki oleh penderita.
"Ada perempuan yang harus menikah dengan beberapa pria karena tidak berhasil dengan pernikahan sebelumnya," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rabu (4/1/2023).
Atau memang sudah terbiasa dengan perilaku tidak sehat, yaitu berhubungan seksual secara multifaktor.
Kedua adanya infeksi kronis di daerah kanker serviks.
Adanya infeksi tersebut membuat kondisi serviks menjadi tidak sehat.
Ketiga, karena faktor imunitas. Jika imun tubuh terjaga, virus Human papillomavirus (HPV) tidak akan langsung menjadi kanker serviks.
Namun saat imunitas tubuh melemah, maka virus HPV rentan menginfeksi dan berakhir menjadi kanker serviks.
"Bayangkan saudara kita sistim imunitas menurun. Seperti penderita HIV atau dalam proses kemoterapi atau proses menurunkan sistim imunitas lainnya. Itu bisa menjadi faktor risiko," papar dr Oni.
Oleh karena itu penting untuk menjaga imunitas tubuh.