News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jajanan Ngebul

Jajanan Ngebul Berbahaya! Saluran Cerna Bocah 4 Tahun Berlubang, Nitrogen Cair Cikbul Rusak Ususnya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ciki Ngebul atau Chikbul memakan korban. puluhan anak ekracunan. Korban ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.

TRIBUNNEWS.COM- Sebanyak 28 orang anak-anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan empat orang anak-anak di Kota Bekasi, Jawa Barat keracunan 'Ciki Ngebul atau Chikbul.

Bahkan ada satu kasus yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dan dirawat di RS.

Korban Ciki Ngebul atau Chikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.

Baca juga: Puluhan Anak Keracunan Ciki Ngebul di Jabar, Kemenkes Imbau Orangtua Utamakan Makanan Sehat Bergizi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK,MMRS mengatakan ada sisa nitrogen cair terminum.

"(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya,"kata dr Ryan Bayusantika, Minggu(8/1/2023).

Ryan mengatakan kejadian ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada 15 November 2022.

Di Tasikmalaya katanya, terdapat 24 anak yang diperiksa seusai memakan cikbul.

Dari angkat tersebut, 16 anak dinyatakan tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak bergejala berat sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Kemenkes Minta Seluruh Dinkes Laporkan Kasus Keracunan Es Ciki Kebul Nitrogen

"Jadi yang 24 itu, 7 berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di puskesmas. 1 anak yang ke rumah sakit menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama, dipulangkan setelah kondisinya dinyatakan sehat,"kata Ryan.

Ryan mengatakan kasus serupa terjadi di Kota Bekasi, dengan 4 anak yang diperiksa seusai mengonsumsi cikbul.

Dari angka tersebut, 1 anak dibawa ke RS Haji Jakarta karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya.

Ciki Ngebul atau Chikbul memakan korban. puluhan anak ekracunan. Korban ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi. (istimewa/instagram)

Sedangkan 3 lainnya dinyatakan tidak bergejala.

"Di Jabar baru dua kabupaten dan kota yang melaporkan, yang pertama Kabupaten Tasikmalaya dan kedua Kota Bekasi, itu dari 27 kabupaten kota," ucap Ryan.

Ryan mengatakan rata-rata anak yang keracunan seusai memakan cikbul berusia 4
hingga 13 tahun atau berada pada jenjang TK hingga SMP.

Cikbul Berbahaya, Mengandung Cairan Nitrogen

Nitrogen cair dalam Ice smoke dapat menyebabkan luka bakar (dragonbreath)

Ia berharap masyarakat lebih berhati-hati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak.

"Yang di Tasikmalaya, juga sama usianya kecil-kecil. Yang paling tuanya ada 13 tahun sisanya di bawah 10 tahun," katanya.

Baca juga: Kemenkes Minta Seluruh Dinkes Laporkan Kasus Keracunan Es Ciki Kebul Nitrogen

Kementerian Kesehatan RI meminta rumah sakit dan dinas kesehatan di daerah untuk segera melapor jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair. Ia mengatakan dengan adanya laporan ini, akan mengkaji penggunaan
nitrogen cair untuk makanan.

Selain mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, Ryan mengatakan Pemprov Jabar juga bakal terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan atas
konsumsi cikbul oleh anak-anak.

Kondisi Terkini Korban Cikbul

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. (DOK. Humas Kemenkes)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, anak-anak di Jawa Barat yang mengalami gejala keracunan makanan ciki ngebul atau cikbul, saat ini dalam keadaan sehat.

Diketahui dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tercatat total ada 28 anak yang keracunan makanan tersebut.

"Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yang di Bekasi
21 Desember semua sudah sehat," kata Nadia.

Perempuan berhijab ini mengimbau orangtua untuk bijaksana dalam memilih jajanan
bagi anak dengan mengutamakan makanan sehat bergizi.

"Bagi orangtua untuk hati hati dalam memberikan pangan bagi anaknya terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan sehingga makanan sehat bergizi lebuh diutamakan daripada jajanan," pesan dia.

Peredaran Cikibul Diawasi Polisi

Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan,
pihaknya akan melakukan pengawasan bersama instansi terkait seperti Dinas
Kesehatan di tingkat kabupaten/kota serta BPOM.

"Akan kita koordinasikan dengan bersama Dinkes dan BPOM untuk mendukung pengawasan," ujarnya.
Ibrahim mengatakan bakal mengambil langkah tindak lanjut jika ditemukan laporan dan
unsur pidana dalam kasus ciki ngebul ini.

"Kita merespons jika ada laporan dan jika ada unsur pidananya, maka akan kita proses, untuk teknisnya akan kita koordinasikan," tuturnya.

Pedagang Heran
Sementara itu salah seorang pedagang cikbul mengaku heran ada korban akibat
mengkonsumsi produk jajanan berasap yang menggunakan nitrogen tersebut.

Pedagang yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku sudah setahun lebih
berjualan produk tersebut tapi baru kali ini ada kasus keracunan.

"Saya sudah setahun lebih aman-aman saja, makanya kaget ada yang keracunan baca
di berita,"ujarnya.
Dia membeli nitrogen sebanyak lima liter untuk lima hari. Selama penggunaan tersebut
nitrogen yang ada tidak bakal kedaluwarsa.

"Jadi kalau beli nitrogen lima hari sehari habis dalam lima hari. Enggak akan kedaluwarsa kata tokonya,"ujar pedagang
tersebut.(Tribun Network/nin/rin/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini