Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar dengan kondisi tinja encer atau cair.
Tidak bisa dianggap remeh, diare yang tidak ditangani secara baik dapat memperburuk kesehatan tubuh hingga kematian.
Menurut Dokter spesialis anak dr. Titis Widowati, Sp.A(K) ada beberapa upaya sederhana cegah terjadiny diare.
Pertama, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selalu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah.
Lalu jangan lupa, mencuci tangan sesudah buang air.
Kedua, hindari mengonsumsi makanan yang tercemar.
"Jadi harus dijaga betul cara memasaknya dengan air yang bersih. Dimasak dengan betul sehingga tidak tercemar virus maupun bakteri," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Jumat (13/1/2023).
Ketiga, menjaga kebersihan lingkungan, dimulai dengan memastikan sumber air bersih.
Dan tidak lupa memastikan kebersiha sarana pembuangan tinja, itu juga harus diperhatikan.
Lebih lanjut, menurut dr Titis cara di atas belum cukup mencegah diare yang disebabkan oleh rotavirus.
"Tetapi, khusus untuk rotavirus ini, upaya itu ternyata tidak cukup menurunkan secara signifikan dari rotavirus," paparnya lagi.
Sebagai contoh, negara maju dengan sarana dan prasarana yang sudah jauh lebih baik tetap terdampak dengan rotavirus.
Ternyata virus ini mampu bertahaan dalam cuaca yang lingkungan dingin mau pun biasa.
Karakteristik ini tentuk membuat rotavirus cukup lama hidup dan berpotensi untuk menyebar ke lingkungan.
Baca juga: Diare Karena Infeksi Rotavirus Bisa Berdampak Pada Gangguan Organ dan Kematian
"Sehingga upaya yang terbaik menurunkan angka kejadian diare rotavirus hingga saat ini adalah dengan vaksinasi rotavirus," tegasnya.
Vaksin untuk rotavirus biasanya diberikan pada anak usia yang muda.
Untuk dosis, tergantung dari jenis vaksin yang digunakan.
Vaksin yang beredar saat ini ada dua yaitu yang monovalen dan pentavalen.
Untuk monovalen diberikan pada usia 6 minggu dosis pertama.
Kemudian interval dengan pemberian kedua kedua adalah 4 minggu.
Kedua dosis vaksin ini sudah harus selesai diberikan pada usia 24 minggu.
Sedangkan pentavalen diberikan dosis pertama pada anak usia 6-12 minggu.
Kemudian jarak waktu pemberian dosisnya 4 minggu.
Baca juga: Diare Akibat Infeksi Rotavirus Rentan Dialami Anak Usia 0-2 Tahun, Ketahui Gejalanya
"Kalau pentavalen tiga dosis. Nanti pentavalen harus sudah selesai diberikan usia 32 minggu. Jadi vaksin rotavirus berupa tetes. Diteteskan ke mulut,"pungkasnya.