News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jajanan Ngebul

Inilah Bahaya Cikibul alias Ciki Ngebul Menurut Kemenkes, Jajanan Kekinian dengan Nitrogen Cair

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajanan kekinian Ciki Ngebul alias CIkibul - Simak bahaya dari jajan viral Cikibul alias ciki ngebul menurut Kementerian Kesehatan, Kemenkes telah mengeluarkan himbauan kewaspadaan pengonsumsian.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah bahaya dari jajan viral Cikibul alias ciki ngebul menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kemenkes telah mengeluarkan himbauan kewaspadaan terhadap bahaya mengkonsumsi jajanan Cikibul.

Cikibul merupakan jajanan kekinian yang banyak dijual dan dicari karena keunikannya.

Saat dikonsumsi, Cikibul dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen.

Yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.

Cairan nitrogen jernih, tidak berwarna dan tidak berbau.

Baca juga: Kasus Keracunan Ciki Ngebul Terjadi Sejak Juni 2022, Kenapa Baru Ramai Sekarang? Ini Kata Kemenkes

Sehingga tidak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan, seperti pada Cikibul.

Sensasi itulah yang membuat ciki ngebul banyak menarik perhatian sekaligus digemari masyarakat utamanya anak-anak.

Imbauan tentang bahaya jajanan Cikibul disampaikan Kemenkes melalui Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji.

Surat Edaran tersebut menjelaskan bahwa penggunaan dan penambahan nitrogen cair pada makanan pangan siap saji yang berlebihan jika dikonsumsi jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Lalu apa bahayanya jajan Cikibul menurut Kemenkes RI?

Simak bahayanya jajan Cikibul menurut Kemenkes RI, berikut ini.

Bahaya Jajanan Cikibul menurut Kemenkes

Menurut Surat Edaran yang telah dikeluarkan Kemenkes, penggunaan nitrogen cair pada jajanan Cikibul dapat menyebabkan keracunan.

Dampak yang disebabkan jika mengkonsumsi nitrogen cair dalam makanan jangka panjang, antara lain:

- Radang dingin

- Luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit

- Tenggorokan terasa seperti terbakar

- Kerusakan internal organ

- Jika dihirup dapat sebabkan kesulitan bernafas yang parah.

Melihat bahaya yang ditimbulkan tersebut perlu antisipasi terhadap dampak yang semakin luas dan masif.

Kemenkes telah menginstruksikan pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, Puskesmas hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan

Untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk pangan siap saji yang menggunakan nitrogen cair di wilayah kerjanya.

Seperti jajanan Cikibul yang beredar di masyarakat.

Dalam surat Surat Edaran tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji, juga disebutkan upaya kewaspadaan dan antisipasi.

Baca juga: Banyak Anak Mengalami Keracunan Karena Ciki Ngebul, IDAI: Pemerintah Harus Turun Tangan

Upaya kewaspadaan dan antisipasi bahaya Cikibul menurut Kemenkes RI

1. Memberikan edukasi kepada pelaku usaha dan pihak-pihak terkait terhadap bahaya nitrogen cair terhadap pangan siap saji.

2. Memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah, anak-anak dan masyarakat terhadap bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji.

3. Untuk restoran yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji harus di bawah pembinaan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan setempat.

Serta pihak terkait untuk diberikan informasi cara konsumsi yang aman kepada konsumen.

4. Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) selain restoran, seperti gerai pangan jajanan keliling tidak direkomendasikan menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang dijual.

5. Jika terjadi keracunan pangan yang disebabkan penambahan nitrogen cair agar dilakukan investigasi oleh Tim Gerak Cepat (TGC).

Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 2 tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan.

6. Rumah Sakit berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan memberikan laporan apabila terjadi KLB keracunan pangan yang disebabkan oleh nitrogen cair.

7. Tim Gerak Cepat (TGC) melaporkan kejadian keracunan pangan yang disebabkan oleh nitrogen cair ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Melalui link https://skdr.surveilans.org

Atau nomor WhatsApp (WA) Public Health Emergency Operation Centre: 0877-7759-1097

Atau email: poskoklb@yahoo.com

Baca juga: Viral ‘ciki ngebul’: Amankah nitrogen cair pada makanan?

Sejumlah kasus keracunan Cikibul

Kemenkes telah menghimpun beberapa kasus keracunan usai menyantap Cikibul.

Kasus pertama ditemukan pada Juni 2022 hingga 12 Januari 2023.

Dilaporkan hingga waktu tersebut, ada 25 anak mengalami keracunan pangan akibat mengonsumsi Cikibul.

Serta 10 anak mengalami gejala dari efek mengonsumsi Cikibul.

Beberapa kejadian yang telah dilaporankan ke Kemenkes diantaranya:

1. Pada Juli 2022 terjadi 1 kasus pada anak yang mengkonsumsi ice smoke di desa Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.

Anak itu mengalami luka bakar setelah mengkonsumsi jajanan nitrogen cair.

2. Pada 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang.

Satu kasus diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit.

Gejala yang timbul, setelah mengkonsumsi jajanan jenis ciki ngebul.

3. Pada tanggal 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4 tahun.

Ia datang dengan keluhan nyeri perut hebat.

Hal itu setelah mengkonsumsi jajanan jenis cikibul.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini