Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat anak alami keracunan, orangtua dianjurkan jangan panik.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Dr dr Muzal Kadim, SpA(K).
Sebelumnya ia mengungkapkan jika biasanya keracunan disebabkan karena anak tidak sengaja menelan bahan berbahaya.
"Ditandai dengan gejala, sakit perut, muntah, diare atau sakit tenggorokan kalau sifatnya korosif, tertelan langsung gak enak di mulut," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Banyak Anak Mengalami Keracunan Karena Ciki Ngebul, IDAI: Pemerintah Harus Turun Tangan
Pada dasarnya jika anak sempat tertelan bahan berbahaya, maka segera langsung dibawa ke rumah sakit.
Apa bila orangtua tahu bahan berbahaya apa yang telah tertelan oleh anak, maka segera beri tahu dokter.
Tujuannya agar dokter bisa memberikan obat yang tepat secara cepat.
Untuk penanganan pertama, orangtua bisa memberikan minum yang banyak, boleh juga dengan susu.
"Nanti anak akan muntah. Saat muntah, posisi anak tidak boleh tidur tapi duduk atau dengan posisi miring. Kalau tidur malah bisa masuk ke saluran nafas," paparnya lagi.
Sedangkan pada keracunan bahan tertentu seperti minyak tanah atau bensin, harus dirawat karena efek 1-2 hari.
Jika anak mengonsumsi makanan kedaluwarsa, maka diberikan obat antibiotik.
Ia pun menyarankan untuk menyediakan obat norit untuk antisipasi jika sewaktu-waktu anak mengalami keracunan.
"Sebaiknya di rumah tersedia norit, zat tertentu bisa dinetralkan dengan norit," pungkasnya.